Kasus serupa pernah menimpa Ezra Wallian...
Sandy Walsh dan Jordi Amat dipastikan akan segera memperkuat Timnas Indonesia. Itu kabar gembira yang sudah sering kita dengar. Tapi drama proses naturalisasi kedua pemain keturunan itu terus berlanjut. Terbaru, Jordi Amat dikabarkan terkendala karena urusan perpindahan federasi. Hal itu dikarenakan eks pemain Espanyol itu sudah pernah membela Timnas Spanyol di kelompok udia muda, mulai dari U-19, U-20, dan U-21.

Hal tersebut bertentangan secara aturan. 

"Tim legal kami khawatir kalau Jordi Amat sudah jadi WNI, tapi tidak bisa main untuk Timnas Indonesia karena terbentur peraturan tersebut [pemain yang telah membela Timnas di usia muda tak bisa membela Timnas senior di negara lain], kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, dalam keterangan pribadinya pada Jumat (25/2).

Kasus yang dialami oleh pemain KAS EUPEN saat itu juga pernah dialami Ezra Walian. Ketika itu Ezra dilarang FIFA membela skuad Garuda  pada 2019. Dikarenakan Ezra sebelumnya telah bermain untuk Timnas Belanda U-17. 

Padahal Ezra telah resmi menjadi WNI pada 2017, namun statusnya sebagai pesepakbola Indonesia tidak diakui oleh FIFA karena dianggap masih berada di bawah naungan induk sepakbola Belanda, KNVB. 

Hingga akhirnya Ezra harus menunggu sekian tahun sebelum FIFA mengesahkan statusnya sebagai pemain di bawah PSSI dan lalu berhak untuk berseragam Merah Putih.

Tetapi PSSI telah bergerak cepat untuk membereskan masalah Jordi Amat ini.
PSSI  mengaku telah menghubungi FIFA agar bisa tetap melanjutkan proses naturalisasi pemain berusia 29 tahun tersebut.

"Kemarin kami meeting dan jalan keluarnya kami tanyakan ke FIFA, ke tim legal FIFA, karena mereka yang buat peraturan," lanjutnya. 

Namun sepertinya masalah ini masih bisa diatasi dan kemungkinan Jordi Amat untuk segera membela timnas Indonesia.

"Tadi pagi jam 2 saya terima email dari pengacara di Eropa yang ternyata peraturan itu amandemen yang baru berlaku di tahun 2020. Jadi, tidak berlaku surut [tak berlaku di masa lalu]. Sedangkan, Amat bermain [di Timnas Spanyol] di 2014, jadi tidak berlaku surut menurut pandangan si pengacara berdasarkan FIFA," ujar Hasani.




"Kecuali si pemain tersebut sudah punya dua paspor pada tahun itu. Ini sebenarnya peraturan panjang ke bawah kalau dilihat sepenggal jadi bahaya. Hari ini saya mau meeting dengan pihak legal, untuk mengklarifikasi ini kami menunggu jawaban FIFA bagaimana," pungkasnya.