Apakah ini berarti Chelsea kembali ke mode standar setelan pabrik?
Miliarder asal Rusia, Roman Abramovich kini telah resmi diberi sanksi oleh pemerintah Inggris akibat invasi Rusia ke Ukraina. Pemilik Chelsea itu dihukum karena kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Lalu, bagaimana nasib Chelsea? Ini analisisnya.

Dalam usaha menekan Rusia mengakhiri perang yang tidak bermanfaat di Ukraina, pemerintah-pemerintah di Eropa dan Amerika mengeluarkan sejumlah kebijakan ekstrim. Selain mengirimkan peralatan militer ke Ukraina, mereka juga menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Bukan hanya larangan ekspor dan impor ke Rusia, sanksi juga mencakup pemutusan sistem perbankan internasional. Mereka juga membekukan dan menyita aset banyak taipan Negeri Beruang Merah yang punya pengaruh di Kremlin, termasuk Abramovich.

Pengusaha berusia 55 tahun itu harus melihat semua asetnya dibekukan. Vila mewah, kapal pesiar, hotel, apartemen, perusahaan, rekening, hingga Chelsea dikuasai pemerintah Inggris. Itu berarti Abramovich tidak bisa mendapatkan uang dari The Blues lagi, termasuk menjual saham.

Meski Chelsea memiliki lisensi khusus untuk berkompetisi, beberapa dampak akan dihadapi setelah pemiliknya terkena sanksi. Chelsea bisa kehilangan hingga 600.000 pounds (Rp11 miliar) per pertandingan dalam penjualan tiket untuk sisa musim 2021/2022.

Chelsea tidak dapat menjual tiket pertandingan. Itu akan menjadi masalah finansial besar. Tapi, pemegang tiket musiman masih diizinkan datang. Itu pun dengan kuota 28.000 orang yang sudah terdaftar. Dengan kapasitas Stamford Bridge 40.834 kursi, artinya 12.434 tiket tidak terjual, dan dengan tiket termurah 47 pounds (Rp877 ribu).

Bahkan, toko resmi Chelsea yang ada di lingkungan stadion juga sudah ditutup. Sementara Hotel Stamford Bridge juga dalam proses untuk tidak bisa menerima tamu lagi. 

Sebuah  studi dari lembaga yang mengklaim bernama OLBG menyatakan kerugian pendapatan rata-rata di matchday Chelsea dari tiket yang tidak terjual adalah 154.254 pounds (Rp2,8 miliar). Chelsea memiliki lima pertandingan kandang tersisa musim ini. Jika keadaan tetap seperti itu, klub akan kehilangan 3 juta pounds (Rp56 miliar).



Selain itu, sponsor jersey Chelsea, yaitu perusahaan seluler, Three, mengatakan telah menangguhkan kerjasama sponsorhip. Three menegaskan akan menghapus logo perusahaan dari seragam Chelsea.

"Mengingat sanksi yang diumumkan pemerintah, kami telah menangguhkan sponsorship kami kepada Chelsea Football Club. Ini termasuk penghapusan merek kami dari kaus dan di sekitar stadion hingga pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pernyataan resmi Three.

"Kami menyadari bahwa keputusan ini akan berdampak pada banyak penggemar Chelsea yang mengikuti tim dengan penuh semangat. Tapi, kami merasa bahwa situasinya, dan sanksi pemerintah, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," lanjut pernyataan itu.