Penonton melempar benda ke lapangan sudah biasa di Indonesia. Beda dengan Jerman.
Jangan mengira kelakuan barbar penonton hanya terjadi di Liga Indonesia. Di kompetisi dengan sistem sebagus Bundesliga, ternyata masih saja ada tindakan suporter yang tidak mencerminkan hal baik. Contohnya pada pertandingan VfL Bochum melawan Borussia Moenchengladbach, akhir pekan lalu.

Pada pertandingan di kandang Bochum itu, Alassane Plea membuat Gladbach unggul 1-0 pada 10 menit setelah turun minum. Gol itu membuka harapan untuk menjauh dari zona degradasi. Apalgi, tim tamu menggandakan keunggulan melalui Breel Embolo, tepat setelah satu jam.

Ketika Gladbach akan meraih tiga poin yang sangat dibutuhkan, pertandingan ternyata harus dihentikan. Waktu masih menyisakan 19 menit saat pengadil lapangan memutuskan menghentikan duel.

Apa masalahnya? Itu karena suporter yang melempar botol bir dari tribun. Botol itu mengenai kepala asisten wasit, Christian Gittelman. Hakim garis langsung menjatuhkan benderanya. Dia kemudian berlutut sebelum mengacungkan jempol untuk menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Namun, wasit utama, Benjamin Cortus, kemudian memutuskan untuk menghentikan laga dan membawa seluruh perangkat pertandingan keluar lapangan sesuai SOP yang ada di Bundesliga.

Tentu saja, momen itu sangat memalukan, terutama bagi Bochum ,yang bertindak sebagai tuan rumah. "Kami hanya bisa secara resmi meminta maaf kepada hakim garis Christian Gittelman. Malam yang sangat memalukan dan pahit bagi kami. Tindakan yang sangat bodoh dari penggemar yang bodoh," kata Bochum di Twitter resminya.

Momen ini ironi. Pasalnya, Bochum telah memposting video promosi pertandingan yang sangat menarik, yang berisi ajakan suporter untuk minum bir, bukan melemparkan botolnya ke wasit.



Bochum perlu melakukannya karena ada kecenderungan tren negatif diantara para penggemar sepakbola yang datang ke stadion. Dalam bebarapa pekan terakhir, mereka kerap mengganggu pertandingan dengan melempar botol atau gelar minuman ke lapangan.

Bukan hanya di Indonesia dan Jerman, aksi kurang layak itu juga terjadi di Inggris. Anthony Elanga adalah salah satu contoh terbaru korban pelemparan [enonton di Liga Premier. Beberapa pekan lalu, dia terkena koin setelah mencetak gol untuk Manchester United.

Sementara di Liga Champions, ans MU juga melemparkan botol minuman ke arah Diego Simeone di Old Trafford. Itu terjadi setelah Setan Merah tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions, pekan lalu.