Kelakuan nakal pria Prancis itu buat Wenger pusing...
Selepas pensiun, hanya sedikit eks pesepakbola yang terus-terusan dibicarakan dan Mathieu Flamini tidak termasuk dalam kategori yang istimewa demikian.

Tapi yang jarang dibicarakan itulah justru membuat cerita-cerita dari yang bersangkutan terdengar menarik. Flamini yang saat ini berusia 38 tahun semasa aktif bermain pernah memperkuat klub-klub top Eropa, antara lain AC Milan dan Arsenal. Capaian terbaiknya datang bersama The Gunners. 

Bagaimana tidak, tujuh musim dalam dua kesempatan (2004-2008 dan 2013-2016) bukanlah waktu yang singkat dan sudah pasti banyak cerita-cerita menarik. 

Yang bisa diketahui dari statistik, Flamini dimainkan dalam 246 laga dengan catatan 13 gol dan 11 assist. Lima gelar juara, di mana tiga di antaranya merupakan Piala FA.

Yang tak banyak diketahui, salah satunya cerita tentang pemain asal Prancis itu yang pernah dimarahi oleh Arsene Wenger, pelatih legendaris Arsenal yang juga dari Prancis. Menurut laporan dari The Mirror, Flamini didamprat sebetulnya hanya karena urusan sepele karena ia ingin 'tampak tampil beda' dengan memotong bagian lengan jersey Arsenal.



Kejadian itu  pada akhir November 2013, ketika Arsenal menjamu Marseille di ajang Liga Champions. Flamini yang tidak suka mengenakan jersey lengan panjang, serta merta membawa gunting dan memotong bagian lengan jersey nya.

Tindakan itu dianggap merusak jersey dan tentunya melenceng dari kebiasaan umum. Arsenal memiliki tradisi di mana semua pemain harus mengenakan jersey yang sama dengan yang dikenakan kapten. Dan dalam laga tersebut, Per Mertesacker menggunakan lengan panjang.

Dengan kalimat yang jelas, Arsene Wengernmengatakan tak bisa mentolerir aksi Flamini.

"Saya tidak suka itu dan dia tidak akan melakukannya lagi. Saya terkejut dia melakukan itu; kami tidak menginginkan itu," 

Kemarahan Wenger cukup beralasan, karena bukan kali itu saja, Flamini juga kedapatan melakukan hal yang sama saat Arsenal melawat ke markas Manchester United pada 10 November 2013 dalam ajang Liga Premier.

Cerita itu mungkin tak diketahui semua orang, tapi yang jelas akan membekas di ingatan Flamini yang kini tengah disibukan dengan urusan diluar sepakbola.

Jauh sebelum ia memutuskan pensiun pada 2019 dengan Getafe sebagai klub terakhirnya, 2008 Flamini dan rekannya yang bernama Pasquale Granata   merintis bisnisnya, yaitu GF Biochemicals, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi alternatif.