Kelemahan utama Arsenal adalah mental juara..
Arsenal membuat beberapa langkah menarik dan ambisius di bursa transfer musim panas 2022. Setelah Gabriel Jesus, satu lagi pemain bermental juara dari Manchester City akan datang ke Emirates Stadium. Jika lancar, Oleksandr Zinchenko akan berseragam The Gunners pada 2022/2023.

Oleksandr Zinchenko sudah berada di Etihad Stadium selama sekitar lima tahun. Meski jarang disebut, pemain Ukraina itu berperan dalam empat gelar Liga Premier dalam lima tahun terakhir.

Setelah waktu yang panjang di Man City, Oleksandr Zinchenko ternyata menarik perhatian Mikel Arteta. Pelatih asal Spanyol itu telah mengajukan penawaran resmi untuk mendatangkan mantan pemain sayap Shakhtar Donetsk tersebut. Dan, kesepakatan itu tampaknya hanya tinggal diumumkan ke publik.

Pertanyaannya, apakah Oleksandr Zinchenko akan cocok untuk Arsenal? Jika melihat cara bermain The Gunners dan materi pemain asuhan Mikel Arteta, tampaknya ada alasan cukup masuk akal mendatangkan Oleksandr Zinchenko.

Fakta menunjukkan, Oleksandr Zinchenko sebenarnya adalah pemain kreatif di posisi No.10. Tapi, mayoritas dari 127 penampilannya bersama Man City justru ada di full back kiri. Hebatnya, tidak ada keluhan yang dilontarkan. Tidak ada kritik terbuka yang diungkapkan di depan media. 

Itu adalah bukti kerendahan hati Oleksandr Zinchenko. Itu menunjukkan dirinya sebagai pemain serbaguna dan sangat profesional.

"Zinchenko adalah No.10. Itu posisi Phil Foden. Pemain kreatif. Tapi, kebutuhan kami ada di kiri. Kami tidak memiliki bek kiri selama bertahun-tahun. Fabian Delph beradaptasi dengan sangat baik di posisi itu. Begitu juga Zinchenko," ujar Pep Guardiola dalam sebuah kesempatan, dilansir Goal UK.

"Mengapa tidak ada keluhan? Itu karena dia terpelajar. Dia tahu persis apa artinya sepakbola. Dia telah beradaptasi. 'Oke, apa yang dibutuhkan tim? Saya akan melakukannya'. Dia contoh yang baik," tambah nakhoda Katalunya itu.



Di luar urusan posisi bermain, Oleksandr Zinchenko adalah pemain bermental baja,. Dan, itu sangat dibutuhkan Arsenal sejak Thierry Henry dkk pergi.

Bukti mentalitas Oleksandr Zinchenko tercermin pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 ketika Ukraina melawan Skotlandia. Bayangkan, Skotlandia memiliki keuntungan sebagai tuan rumah dengan didukung ribuan penonton. Di sisi lain, Ukraina sedang dalam kondisi berduka karena invasi Rusia.

Tapi, lihatlah yang terjadi. Oleksandr Zinchenko memimpin rekan-rekannya menutup semua kebisingan dan membungkam penonton dengan mengambil kendali permainan.

Bermain bersama Taras Stepanenko dan Ruslan Malinovskyi dalam formasi 4-1-4-1, Oleksandr Zinchenko menjalankan pertunjukannya. Dalam pertandingan itu, hanya bek tengah, Illia Zabarnyi, yang mencatatkan lebih banyak sentuhan dan operan. Tidak ada pemain yang memenangkan lebih banyak tekel daripada Oleksandr Zinchenko.

Energi Oleksandr Zinchenko, keuletan, kemampuan teknis, dan kesadaran posisi terbukti tak ternilai harganya saat Ukraina menang 3-1. Dan, Oleksandr Zinchenko mendapat penghargaan Man of the Match.

Tidak hanya itu. Di stadion yang sama (Hampden Park) setahun sebelumnya, Oleksandr Zinchenko mencetak gol untuk dirinya sendiri sebelum membantu Ukraina mengalahkan Swedia di babak 16 besar Euro 2020. "Dia pemain yang bisa diandalkan.  Dia fokus, seorang pria yang bisa menangani tekanan," ucap Pep Guardiola.



Yang tak kalah penting dari karier Oleksandr Zinchenko di Man City adalah final Liga Champions 2020/2021. Meski dikalahkan Chelsea, Pep Guardiola mempercayakan pemain Ukraina itu untuk menjadi starter di depan Joao Cancelo. Dia menunjukkan mentalitas hebatnya. Ketika banyak pemain menyerah, Oleksandr Zinchenko berdiri dalam menghadapi kesulitan.

Jadi, layak ditunggu bagaimana Arsenal akan bermain dengan Oleksandr Zinchenko di starting line-up. Itu penting karena sejarah mencatat kegagalan The Gunners tercipta karena tidak adanya pemain bermental juara seperti Thierry Henry atau Patrick Vieira. Sekarang, itu ada pada Oleksandr Zinchenko dan Gabriel Jesus.