Berikut tanggapan para netizens.
Tidak diragukan lagi, gelandang Bayern Muenchen, Kingsley Coman, adalah salah satu pemain paling sukses di sepakbola klub. Sejak memulai karier seniornya bersama Paris Saint-Germain pada usia 16 tahun, Coman telah meraih 10 gelar liga di tiga negara berbeda dalam 10 musim terakhir.

Pada musim lalu, dia juga sukses membawa Bayern mencetak rekor baru sebagai juara Bundesliga dalam 10 tahun berturut-turut. Sementara di Eropa, Coman pernah mencetak gol kemenangan di final Liga Champions melawan mantan klubnya Paris Saint-Germain.

Selain itu, dia juga telah memenangkan tiga gelar liga di negara berbeda: Italia, Jerman dan Prancis. Coman terus meraih kesuksesan besar dalam sepakbola klub.

Namun baru-baru ini, ketika ditanya tentang siapa tim idolanya di papan atas sepakbola Inggris. Coman bukan menyebut klub-klub besar seperti Liverpool, Chelsea, apalagi Manchester United. Pemain berusia 26 tahun itu justru menyebut Bolton Wanderers sebagai klub favoritnya. Sesuatu yang tidak disangka-sangka. 



Melalui sebuah wawancaranya dengan ESPN, Coman mengungkap klub favoritnya di Liga Premier.

Mantan pemain sayap Juventus itu ditanya: "Jika Anda harus mendukung tim di Inggris, siapa itu?"

Coman sempat berpikir sebelum memberikan jawaban: "Bolton". Jawaban Coman tentu membuat banyak orang bingung, walau sang pemain tertawa terbahak-bahak tentang jawabannya. 

"Saya menyukai tim ini ketika saya masih muda," tambah Coman. 

Usia Coman yang sudah 26 tahun, menunjukkan bahwa dia mungkin tumbuh besar dengan menyaksikan para pemain seperti Kevin Davies, Ricardo Gardner, dan Jussi Jaaskelainen di tim asuhan Sam Allardyce yang menempati urutan keenam selama kampanye 2004/2005.

Jawaban Coman tentang cintanya pada Bolton memicu banyak komentar di media sosial, di mana seseorang fans berkomentar: "Kevin Nolan dan Kevin Davis menginspirasi satu generasi,"

Sementara yang lain menulis: "Ini ada di sana dengan John Carew mendukung Scarborough."

Fans yang lain berkata: "Berlari di sekitar pinggiran kota Paris berpura-pura menjadi Henrik Pedersen," dan yang keempat menulis: "poster Tal Ben Haim di dinding kamarnya." 

Sungguh, tidak ada yang menyangka pemain timnas Prancis ternyata mengidolakan Bolton di Liga Premier.