Atletik adalah induk dari semua cabang olahraga.
Atletik dikenal sebagai induk dari semua olahraga. Pasalnya, semua aktivitas olahraga menggunakan gerakan atletik. 

Atletik merupakan olahraga yang terdiri dari berbagai kombinasi aktivitas fisik. Secara umum atletik dibagi menjadi empat nomor cabang olahraga, yaitu: lompat, jalan, lari, dan lempar. Atletik menjadi olahraga yang menyumbang banyak medali dalam ajang sekelas Olimpiade, Asian Games, atau SEA Games.

Secara harfiah, kata atletik berasal dari Bahasa Yunani, yakni athlon. Kata itu berarti pertandingan atau perlombaan. Lalu, dalam Bahasa Inggris, atletik dikenal dengan nama athletic. Artinya, pertandingan di luar ruangan dan dilakukan di atas lintasan.

Pengertian atletik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cabang olahraga yang memerlukan kekuatan, ketangkatasan, serta kecepatan, yang terdiri dari nomor-nomor seperti lari, jalan, lompat, dan lempar.

Nomor yang Dipertandingan dalam Perlombaan Atletik

1. Jalan

Di nomor ini, jalan cepat menjadi satu-satunya perlombaan yang dipertandingkan. Jalan cepat memiliki lintasan bertanding di atas jalan raya dengan jarak maksimal 50 km. Di  Olimpiade 2012, jalan cepat hanya berjarak 10 km. Tapi, seiring waktu, panjang lintasan mulai bertambah hingga 20 km pada Olimpiade 1956. lalu, bertambah hingga 50 km pada Olimpiade 1980.

Kini, kategori yang populer untuk dipertandingkan adalah jalan cepat 20 km dan 50 km untuk kategori putra, serta 10 km untuk kategori putri.

2. Lari

Lari menjadi nomor atletik yang paling populer dari dulu hingga sekarang. Lari menekankan pada kekuatan, kecepatan, dan ketahanan tubuh. Secara umum, lari terbagi menjadi lima nomor.

a). Lari jarak pendek, yaitu 100 m, 200 m, dan 400 m

b). Lari jarak menengah, yaitu 800-1.500 m

c). Lari jarak jauh, yaitu 3.000 m, 5.000 m, hingga 10.000 m

d). Lari gawang, yaitu lari di atas lintasan yang memiliki rintangan dengan jarak 110 m untuk putra, 100 m puteri, dan 400 m putra-putri

e). Lari estafet, yaitu  4x100 m dan 4x400 m.

3. Lempar

Selain bertumpu pada kaki, atletik juga menggunakan kekuatan tangan. Salah satunya nomor lempar. Untuk mengukur sejauh mana lemparan para atlet, panitia penyelenggara menyematkan alat pendeteksi jarak guna mengukur radius lemparan yang dilakukan.

a). Lempar cakram

Lempar cakram adalah perlombaan melempar cakram yang dilempar sejauh-jauhnya guna mendapatkan poin maksimal. Meski terlihat mudah, melempar cakram butuh tenaga yang tidak sedikit. Sebab, cakram terbuat dari sebuah kayu berbentuk piring yang dikelilingi sabuk berbahan besi.

b). Lempar lembing

Mirip seperti melempar cakram, lempar lembing juga mengandalkan kekuatan tangan agar dapat melempar sejauh mungkin. Bedanya, lempar lembing membutuhkan kuda-kuda yang kuat agar lembing yang dilemparkan dapat terlontar jauh. Alat yang digunakan dalam nomor ini pun sedikit unik, yaitu lembing yang mirip tombak.

c). Lontar martil

Lontar martil adalah nomor dalam cabang atletik melempar yang cukup sulit. Para atlet harus melempar sebuah martil berbentuk bulat dengan berat mencapai 4 kg untuk putri dan 7 kg untuk putra.

d). Tolak peluru

Tolak peluru merupakan nomor atletik yang sedikit berbeda. Dalam tolak peluru, para atlet harus berusaha sekeras mungkin menolak bola yang terbuat dari besi sejauh-jauhnya.

4. Lompat

Lompat dalam atletik sangat mengandalkan jangkauan kaki dan hempasan kala melakukan lompatan. Semakin jauh lompatan yang dihasilkan, maka semakin leluasa para atlet mengatur pendaratan sejauh-jauhnya. Faktor kelenturan tubuh dan titik terkuat untuk berpijak menjadi kunci utama.

a). Lompat jauh

Lompat jauh mengandalkan kecepatan serta titik lompatan. Para atlet harus memiliki momentum yang tepat saat melompat di titik yang disediakan dan melayang selama mungkin agar lompatan yang dihasilkan maksimal.

b). Lompat galah

Lompat galah mengutamakan kekuatan tangan, kelenturan tubuh, dan kecepatan kaki untuk melewati pembatas mistar. Lompat galah menggunakan sebilah kayu yang menjulang tinggi guna membantu atlet melakukan lompatan terbaiknya.

c). Lompat tinggi

Lompat tinggi mengandalkan kekuatan kakinya untuk melewati pembatas mistar tanpa bantuan apapun. Pada nomor ini, gaya gunting menjadi salah satu andalan para atlet untuk melewati pembatas.

d). Lompat jangkit

Lompat jangkit hampir mirip dengan lompat jauh. Para atlet sama-sama dituntut untuk melakukan sebuah lompatan yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan. Yang membedakan lompat jangkit dengan lompat jauh adalah gerakan yang dikenal sebagai hop-step-jump atau melompat dengan tumpuan sebanyak tiga kali