Pada sebuah era Ribery adalah jaminan kualitas kelas dunia.
Pada sebuah masa, Franck Ribery adalah jaminan kualitas di lapangan hijau. Tapi, cedera dan usia yang semakin senja membuat karier legenda Prancis itu meredup. Lalu, apa kabarnya sekarang?

Franck Ribery menikmati karier yang sarat trofi sejak melakukan debut untuk klub lokal di kampung halamannya, Boulogne, pada 2000. Tampil memukau bersama Marseille di Ligue 1, pemain keturunan Aljazair itu kemudian mencapai masa keemasan di Jerman bersama Bayern Muenchen.

Selama masa tinggal yang luar biasa di Bavaria, Franck Ribery mengangkat sembilan gelar Bundesliga, enam DFB-Pokal, dan sebuah trofi Liga Champions.

Selama masa-masa itu, banyak yang percaya Franck Ribery seharusnya dianugerahi Ballon d'Or. Itu terjadi setelah dia mencetak 22 gol dan 18 assist untuk Bayern Muenchen ketika memenangkan Bundesliga, Liga Champions, Piala Super Eropa, DFB-Pokal, dan Piala Dunia Antarklub pada 2012/2013.

Terlepas dari prestasinya di level klub, pemain Prancis itu hanya menerima 23,36% suara. Sementara pemenang lima kali, Cristiano Ronaldo, mengumpulkan 27,99% suara untuk memenangkan award setelah mencetak 66 gol di semua kompetisi.

"Lebih dari kekecewaan. Ini ketidakadilan terbesar dalam karir saya. Tidak hanya untuk saya, melainkan bagi banyak orang. Saya berada di atas dan saya finish ketiga. Saya tidak merasa iri pada Ronaldo atau Messi tahun itu. Saya mengatakannya dengan segala kerendahan hati karena itu adalah kebenaran," kata Franck Ribery kepada L'Equipe beberapa tahun kemudian.

Franck Ribery pantas melihat kembali kariernya dengan bangga. Dia membuat 81 penampilan untuk Prancis  selama periode delapan tahun. Dia juga pernah diakui sebagai salah satu pemain sayap terbaik di dunia.



Tapi, seperti pesepakbola lainnya, usia dan cedera menjadi masalah yang pasti datang. Karena performa yang tidak bagus lagi, Le Scarface meninggalkan Jerman untuk bermain di Italia. 



Dimulai dengan Fiorentina, Franck Ribery melanjutkan petualangan di Serie A dengan bergabung ke Salernitana. Awalnya, dia berharap bisa bermain hingga menginjak usia 40 tahum. Pemain yang sempat berada di Turki membela Galatasaray itu merasa masih memiliki motivasi.

Sayang, keinginan Franck Ribery untuk menghibur suporter Salernitana dengan atraksi sepakbola kelas satu gagal diwujudkan. Itu karena dirinya sudah absen sejak pertengahan Agustus 2022 karena masalah lutut. 

Laporan medis menyatakan Franck Ribery menderita masalah tulang rawan di lututnya selama beberapa waktu. Itu berdampak pada kariernya yang terancam berakhir sebelum usia 40 tahun. Sebab, dia harus menjalani operasi pemulihan, yang tampaknya akan membuat pemain berusia di atas 35 tahun sulit pulih 100%.

Dengan situasi seperti itu, rumor yang berkembang di media-media Italia maupun Prancis menyatakan Franck Ribery akan mengakhiri kontrak dengan Salernitana. Dia telah ditawari peran sebagai duta klub hingga akhir musim 2022/2023.