Beli banyak pemain, keluar banyak duit, hasilnya zonk..
Nottingham Forest benar-benar membuktikan sendiri semboyan "percaya proses". Bayangkan, klub promosi Liga Premier itu harus memecat orang-orang di divisi transfer gara-gara keinginan menghadirkan prestasi instan dengan belanja banyak pemain tidak terwujud.

Jelang pertandingan pekan 10 Liga Premier 2022/2023, Nottingham Forest masih belum beranjak di posisi 19 klasemen sementara. Mereka hanya mengumpulkan lima poin dari sembilan pertandingan. Bahkan, dari tujuh pertandingan terakhir, hanya dua poin yang sanggup dikoleksi.

Hasil itu tercipta setelah Nottingham Forest mendatangkan 22 pemain baru, yang diyakini akan moncer. Sialnya, sang pemilik klub, Evangelos Marinakis, harus mengeluarkan setidaknya 150 juta pounds (Rp2,2 triliun) selama jendela transfer musim panas 2022.

Dengan hasil yang buruk, Evangelos Marinakis marah besar. Dampaknya, taipan asal Yunani itu memecat dua orang yang bertugas di jendela transfer. Mereka adalah Kepala Pencari Bakat, George Syrianos, dan Kepala Divisi Rekrutmen, Andy Scott. Mereka dipaksa angkat kaki dari City Ground.

Pemecatan kedua petinggi klub sejalan dengan kedatangan Filippo Giraldi sebagai direktur olahraga yang baru pada awal pekan ini.

Dapat dipahami bahwa Evangelos Marinakis menjadi bagian dari keputusan pemecatan tersebut. Pasalnya, The Forest menghabiskan banyak uang untuk orang-orang seperti Morgan Gibbs-White, Taiwo Awoniyi, Emmanuel Dennis, hingga Remo Freuler. Mereka juga membawa nama-nama besar seperti Jesse Lingard.



Kedatangan pemain-pemain itu adalah murni tanggung jawab George Syrianos dan Andy Scott. Keduanya sempat berjanji membantu Steve Cooper dengan pilihan pemain terbaiknya.

Pemecatan itu sekaligus mengakhiri karier pendek George Syrianos bergabung dengan Nottingham Forest. Sebelumnya, dia datang dari VfB Stuttgart. Di sana, dia menjadi Kepala Pusat Data dan Analisis sehingga beberapa pemain Bundesliga didatangkan Nottingham Forest. Contohnya, Taiwo Awoniyi dengan 17,5 juta pounds (Rp260 miliar) dari Union Berlin.

Sementara Andy Scott, sebelumnya bekerja dengan Swansea City, Watford, dan Brentford sebagai pemandu bakat. Jika George Syrianos merekomendasikan para pemain asing, maka Andy Scott fokus pada pemain-pemain Britania Raya.