Mana berani Qatar dengan Amerika Serikat? Hehehe..
Keputusan Qatar melarang segala bentuk atribut pelangi ternyata tidak membuat tim peserta Piala Dunia 2022 takut. Jika Inggris sudah memastikan menggunakan ban kapten pelangi, tim nasional Amerika Serikat (AS) lain lagi. Mereka dengan berani menggunakan corak pelangi di markas tim.

Sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar cukup ketat dalam menerapkan aturan. Ada banyak larangan yang membuat negara-negara Barat meradang.

Bagi negara-negara di Eropa dan Amerika yang jadi peserta mayoritas Piala Dunia 2022, Qatar memiliki aturan yang cukup asing dan terkesan melanggar HAM. Beberapa trandisi di Barat seperti berhubungan badan tanpa ikatan suami-istri, LGBTQ, dan alkohol dilarang di Qatar.

Aturan-aturan itu telah membuat banyak negara Barat melancarkan protes keras. Wacana boikot dilontarkan para pendukung, yang khawatir dengan keselamatan diri mereka.

Selain boikot, beberapa peserta Piala Dunia 2022 memastikan akan melawan aturan itu. Salah satunya Amerika Serikat. The Sam Army secara terang-terangan membawa kampanye LGBTQ di Qatar.

Skuad Piala Dunia AS baru-baru ini menunjukkan dukungan mereka untuk komunitas LGBTQ melalui logo tim bertema pelangi di dalam fasilitas pelatihan dan ruang kerja media selama di Qatar. Mereka tidak peduli dengan aturan di Qatar, dan berharap hal itu diikuti timnas lainnya.

Dalam gambar dan video yang viral ke media sosial, desainnya menampilkan tujuh garis vertikal berwarna pelangi di bawah tulisan "USA" dengan huruf biru gelap. Itu merupakan bagian dari inisiatif "Be The Change" yang diadopsi tim pada 2020 dengan tujuan untuk menginspirasi tindakan pada masalah keadilan sosial.

"Ketika kami berada di panggung dunia dan ketika kami berada di tempat seperti Qatar, penting untuk menyadarkan masalah ini dan itulah 'Jadilah Perubahan' itu," kata pelatih tim nasional AS, Gregg Berhalter, dalam sebuah wawancara, dilansir ESPN.

"Bukan hanya di Amerika Serikat, kami ingin menarik perhatian pada masalah sosial, melainkan juga di luar negeri. Kami menyadari bahwa Qatar telah membuat kemajuan dan ada banyak kemajuan. Tapi, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan," tambah Gregg Berhalter.

Piala Dunia 2022 menjadi yang pertama kalinya diadakan di negara Timur Tengah. Ini membuat perbedaan budaya antara Barat dan Timur memunculkan sejumlah kontroversi.

"Kami adalah kelompok yang percaya pada inklusivitas dan kami akan terus memproyeksikan pesan itu ke depan. Kami telah mengobrol dan terus berdiskusi saat kami memimpin pertandingan. Kami bersandar pada pesan 'Jadilah Perubahan' itu," kata penjaga gawang AS, Sean Johnson.

"Itu adalah sesuatu yang kami banggakan dan terus kami upayakan, berdampak pada diri kami sendiri, kehadiran kami, dan platform kami, dan kami akan terus seperti itu di Qatar," tambah Sean Johnson.



Logo pelangi telah secara rutin ditampilkan oleh AS dalam setiap kesempatan sebagai cara untuk mempromosikan semangat inklusivitas. "Lencana pelangi kami memiliki peran penting dan konsisten dalam identitas sepakbola AS,: kata juru bicara Asosiaisi Sepakbola AS (US Soccer), Neil Buethe.

"Sebagai bagian dari pendekatan kami untuk pertandingan atau acara apa pun, kami menyertakan merek pelangi untuk mendukung dan merangkul komunitas LGBTQ, serta untuk mempromosikan semangat inklusivitas dan menyambut semua penggemar di seluruh dunia," tambah Neil Buethe.

"Karena itu, lokasi yang akan kami kelola dan operasikan di Piala Dunia, seperti hotel tim, area media, dan tempat pesta, akan menampilkan branding US Soccer tradisional dan pelangi," pungkas Neil Buethe.