Mirip-mirip PSSI yang suka bagi-bagi hukuman
Komisi Disiplin (Komdis) FIFA bergerak cepat menilai sejumlah insiden Piala Dunia 2022. Hasilnya, tiga negara harus menerima hukuman denda sejumlah uang karena beberapa tindakan yang dinilai melanggar sportivitas.

Seperti PSSI yang sering obral sanksi di Liga Indonesia, FIFA juga melakukan hal sama saat Piala Dunia berlangsung di Qatar. Ketegasan ditunjukkan lembaga pimpinan Gianni Infantino tersebut dalam sejumlah kasus, terutama rasialisme, politik, dan tindakan kurang sportif lainnya.

Salah satu negara yang harus menanggung denda FIFA adalah Kroasia. Tim runner-up Piala Dunia 2018 tersebut wajib membayar 50 ribu Franc Swiss (Rp830 juta) karena suporternya menyerang kiper Kanada, Milan Borjan, secara verbal. Itu karena sang penjaga gawang memiliki darah Serbia.

Uniknya, denda dengan alasan serupa juga diberikan kepada Serbia. Penyebabnya, sebuah spanduk terkait Kosovo yang sengaja dipasang di ruang ganti stadion saat pertandingan melawan Brasil.

Sebelum melawan Brasil, sebuah spanduk dengan pesan politis terpasang di ruang ganti Serbia. Spanduk itu bergambar peta Kosovo dengan latar belakang bendera Serbia. Lalu, tertulis "tolak menyerah". Ini adalah pesan yang jelas bahwa Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo, meski sudah sah menjadi anggota FIFA.



Spanduk yang viral di medis sosial itu dikeluhkan Asosiasi Sepakbola Kosovo (KFA). Mereka mengajukan gugatan kepada FIFA. Hasilnya, FIFA menjatuhkan sanksi 20 ribu Franc Swiss (Rp332,4 juta).

Selain dua negara Balkan yang pernah hidup dalam satu atap, FIFA juga memberi hukuman denda kepada Arab Saudi. Bedanya, bukan urusan politis atau rasial. The Green Falcons mendapatkan denda 30 Franck Swiss karena para pemain tampil kasar selama fase grup.

Arab Saudi didenda setelah mengoleksi enam kartu kuning saat bertemu Argentina dan Meksiko. Itu jadi jumlah kartu terbanyak sebuah tim peserta Piala Dunia 2022 selama fase grup.