Pesepakbola yang punya otak bisnis luar biasa..
David Beckham diolok-olok oleh banyak orang ketika dia menerima tawaran LA Galaxy pada 2007. Saat itu, legenda Inggris harus rela digaji 70 persen lebih kecil dari yang diterima saat bermain untuk Real Madrid. Tapi, di kemudian hari diketahui bahwa dirinya memasukkan dua klausuk unik yang jenius.

Setelah tampil biasa-biasa saja bersama Real Madrid dalam proyek Los Galacticos yang gagal, David Beckham secara mengejutkan pindah ke Major League Soccer (MLS).

Itu adalah keputusan yang disesali banyak penggemarnya. Sebab, David Beckham ketika itu baru menginjak usia 31 tahun. Itu usia yang belum terlalu tua untuk pemain bintang bersiap mencari tabungan bekal pensiun. Dirinya juga sempat menjadi bintang di Manchester United maupun tim nasional Inggris.

Tapi, yang tidak diketahui banyak orang adalah David Beckham membuat keputusan bisnis yang sangat cerdas di ruang rapat, yang berguna di masa depan.

Apa yang dilakukan David Beckham? Seperti yang dijabarkan @JoePompliano di Twitter, David Beckham  ternyata menegosiasikan persentase dari semua pendapatan tim sebagai bagian dari kontraknya di Los Angeles. Itu berarti penghasilannya meroket dalam beberapa minggu, bulan, dan tahun berikutnya.

Hebatnya, pendapatan itu mencakup semuanya. Mulai dari merchandise, tiket, dan sponsor. Lalu, hotdog, bir, hingga taco yang dijual di tribun stadion selama pertandingan.

Total, David Beckham menghasilkan USD255 juta (Rp3,9 trilliun) selama masa lima tahun bersama LA Galaxy. Itu artinya USD 50 juta per tahun (Rp780 miliar).

David Beckham mungkin ditertawakan karena mengambil potongan gaji 70 persen saat meninggalkan Real Madrid ke LA Galaxy. Tapi jebolan Akademi Manchester United itu akan menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia selama waktunya yang indah di California.

Lebih cerdik lagi, uang yang dia dapatkan di LA Galaxy kemudian diinvestasikan untuk membentuk salah satu klub MLS, yaitu Inter Miami. Dia hanya mengeluarkan USD25 juta (Rp290 millar) untuk mendapatkan hak mengelola klub dari Florida.

Dengan David Beckham sebagai pemilik, Inter Miami menjelma menjadi salah satu klub dengan penonton terbanyak di MLS, baik langsung ke stadion maupun dari televisi.

Bukan hanya Inter Miami, secara umum, MLS jauh lebih populer saat ini dengan angka kehadiran yang terus meningkat secara teratur. Sekarang, MLS rata-rata bernilai USD582 juta (Rp9 trilliun). Itu meningkat 1.472% dari nilainya pada 2008.



Untuk menggambarkan bahwa David Beckham adalah pengusaha yang jenius, mari kita bandingkan dengan St Louis yang membayar USD200 juta (Rp3,1 trilliun) membentuk klub MLS pada 2019. Lalu, Charlotte membayar USD325 juta (Rp5 trilliun).

Padahal, David Beckham membentuk Inter Miami hanya dengan USD25 juta (Rp290 millar). "Pada akhirnya, jumlahnya tidak bohong," tulis @JoePompliano.

David Beckham memang mengambil risiko besar saat datang ke LA Galaxy. Tapi, kemudian dia meraup untung gila-gilaan. Pendapatannya meningkat dari USD6,5 juta (Rp101 miliar) menjadi lebih dari USD500 juta (Rp7,8 triliun).

"MLS sangat diuntungkan kehadiran David Beckham. Hak siar televisi dan valuasi bisnis MLS, semuanya besar. Itu sama-sama menguntungkan bagi orang-orang yang ada di dalamnya," tulis @JoePompliano.