Yang bikin salut, skripsinya jadi tiket main di Liga Premier. Gokil!
Jalan karier pemain Brighton and Hove Albion asal Jepang, Kaoru Mitoma, sangat unik. Sempat menolak kontrak profesional demi kuliah, winger berusia 25 tahun ini kini justru jadi andalan Brighton and Hove Albion. Hebatnya, dia menulis skripsi yang jadi rujukan banyak pemain Liga Premier.

Kaoru Mitoma menjalani musim debut Liga Premier yang gemilang bersama The Seagulls. Sejak kembali dari masa pinjaman di Belgia, dia telah memainkan peran kunci untuk Brighton and Hove Albion. Dia tampil solid dalam 12 pertandingan Liga Premier sejauh ini.

Penampilan Kaoru Mitoma benar-benar menuai pujian. Contohnya saat melawan Everton. Dia mencetak gol untuk pertandingan keduanya berturut-turun untuk menolong Brighton and Hove Albion mendapatkan kemenangan 4-1 yang krusial.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa rute Kaoru Mitoma untuk menjadi bintang di American Express Stadium dijalani dengan tidak biasa.

Saat berusia 18 tahun, Kaoru Mitoma ditawari kontrak profesional oleh tim elite J1 League, Kawasaki Frontale. Di klub itulah dirinya menimba ilmu semasa junior.

Normalnya, pemain-pemain muda akan menerima kontrak profesional dari klub. Tapi, Kaoru Mitoma justru sebaliknya. Pemuda kelahiran Kanagawa itu menolak mentah-mentah tawaran almamaternya. Alasan pertama, dia merasa belum siap menghadapi tantangan sepakbola profesional.

Alasan kedua yang cukup unik adalah Kaoru Mitoma ingin kuliah. Kebetulan, dirinya menerima beasiswa dari Universitas Tsukuba untuk jurusan Ilmu Keolahragaan.

"Saya pikir akan lebih baik pergi ke universitas untuk menjadikannya sebagai pesepakbola profesional. Jadi, saya belajar banyak hal, kepelatihan, olahraga, dan nutrisi. Saya belajar banyak hal," ujar Kaoru Mitoma dalam wawancara dengan The Athletic belum lama ini.

Meski fokus kuliah, sistem pendidikan di Jepang membuat Kaoru Mitoma tetap bisa menjalani aktivitas sepakbola layaknya pemain profesional. Dia tetap bermain sepakbola mewakili kampusnya di kompetisi universitas. Dia juga mewakili Jepang di level internasional untuk kompetisi universitas.

Hebatnya, aktivitas sepakbola tidak membuat Kaoru Mitoma kehilangan semangat belajar. Bahkan, ide-idenya tentang sepakbola diterjemahkan ke tulisan. Dia membuat skripsi tentang proses dan mekanisme dribbling yang keren. Itu membuatnya mendapat nilai sempurna. Bahkan, karyanya dijadikan rujukan pemain-pemain dan pelatih-pelatih di Inggris.

Penelitian Kaoru Mitoma sangat unik. Dia melibatkan pemasangan kamera aksi, GoPro, di kepalanya. Itu untuk merekam gerak, untuk memeriksa cara dribbling seperti apa yang memungkinkan seorang pemain melewati lawannya.

Jadi, jika anda melihat Kaoru Mitoma menggiring bola, dia cenderung mengawasi lawan dan ruang di depannya daripada melihat ke bawah. Itu bukan naluri, melainkan hasil dari penelitiannya di bangku universitas. "Saya sadar menggeser pusat gravitasi lawan. Jika saya  bisa menggerakkan tubuh lawan, saya menang," tulis Kaoru Mitoma di skripsinya.



Menurut laporan, karya Kaoru Mitoma menjadi salah satu skripsi terbaik yang menjadi rujukan di Jepang. Bahkan, kemudian meluas hingga Inggris.

Dosen Kaoru Mitoma, Masaaki Koido, yang membantu melatih skripsi kelulusannya di universitas, ingat betapa gigihnya pemain Brighton and Hove Albion itu. "Dia sangat serius. Bahkan, dia memutuskan temanya sendiri dan membawanya bersamanya," ujar Masaaki Koido.

"Para bek tahu apa yang akan dilakukan Mitoma selanjutnya. Tapi, entah bagaimana mereka tidak bisa menghentikannya. Bahkan, ketika para bek mengira mereka memiliki keuntungan, mereka selalu tampak tertangkap basah. Ketika dia mulai menggiring bola di dekat area penalti di sisi kiri, dia tak terbendung," tambah Masaaki Koido.

Setelah  mendapatkan pengalaman berharga di lingkungan universitas, Kaoru Mitoma kembali ke sepakbola. Dia setuju bergabung dengan Kawasaki Frontale lagi.

Kemudian, Kaoru Mitoma melakukan debut pada pekan pembukaan J1 League 2020. Dia segera memantapkan dirinya di tim utama Kawaski Frontale. Dia menjadi rookie pertama yang mencapai dua digit gol sejak Yoshinori Muto melakukannya pada 2014. Dia mencetak 30 gol dalam 62 pertandingan untuk Kawasaki Frontale pada 2020 dan 2021.

Mendengar kisah hebat Kaoru Mitoma di Jepang, Brighton dan Hove Albion datang dengan proposal kontrak empat tahun. Kemudian, The Seagulls meminjamkannya ke belgia, ke Royal Union Saint-Gilloise terlebih dulu. Itu sebuah langkah yang akan membantu Kaoru Mitoma menjadi terbiasa dengan sepakbola Eropa.

"Saya sudah berpikir untuk pindah ke Eropa sejak saya masih kecil. Saya ingin bermain di liga dengan level profesional tertinggi. Jadi, ketika saya bermain di J.League selama 1,5 tahun dan didekati Brighton, saya merasa harus pergi ke sana," ungkap Kaoru Mitoma.