Nasib orang tidak ada yang tahu. Daffa Fasya contohnya..
Jika anda mengikuti Garuda Select, pasti tahu Daffa Fasya. Di program jilid keempat, penjaga gawang Borneo FC itu menjadi cadangan Adre Arido Geovani. Kini, Adre Arido Geovani tidak dipanggil ke timnas U-20 dan Daffa Fasya justru jadi kiper utama. Dirinya juga menggeser kiper utama sebelumnya, Cahya Supriadi. Unik!

Selain Hokky Caraka, Daffa Fasya menjadi sosok yang dibicarakan setelah timnas U-20 mengalahkan Suriah 1-0. Jika Hokky Caraka menjadi pencetak gol tunggal, Daffa Fasya memilik beberapa penyelamatan gemilang. Salah satunya di injury time babak kedua.

"Alhamdulillah saya berterima kasih kepada Allah SWT, kepada orang tua saya, dan kepada masyarakat Indonesia atas dukungannya. Alhamdulillah kita menang hari ini lawan Suriah 1-0. Kita menang pertandingan yang sangat seru hari ini, banyak jual beli serangan, saya amat sangat bersyukur hari ini," ujar Daffa Fasya di situs resmi PSSI.

"Sebenarnya save itu harus dari fokus saya juga ya. Dengar (instruksi) dari Coach Kim (Bong-soo) dan Coach Yoo (Jae-hoon) juga. Saya termotivasi untuk selalu fokus. Banyak juga kesalahan saya di pertandingan tadi, yang harus saya perbaiki ke depannya," tambah Daffa Fasya.

Pertanyaannya, siapa Daffa Fasya? Sebab, ini cukup mengejutkan melihat Shin Tae-yong, memberikan posisi penjaga gawang utama kepada pemilik nama lengkap Daffa Fasya Sumanjaya itu di Piala AFC U-20 2023.

Daffa Fasya adalah penjaga gawang Borneo FC. Pemuda kelahiran 7 Mei 2004 itu pertama kali muncul ke level elite saat terpilih mengikuti Garuda Select jilid 4. Dennis Wise sengaja memilih Daffa Fasya setelah tampil di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 untuk Borneo FC.

Uniknya, Daffa Fasya bukan pemain asli Kalimantan atau binaan Borneo FC. Dirinya berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Daffa Fasya menimba ilmu di SSB Asag-Biha, Majalengka. Kemudian lolos ke Timnas Pelajar U-15 pada 2019. Dari situlah dirinya berjodoh dengan Borneo FC.





Setelah tampil bagus di EPA Liga 1, Daffa Fasya ditarik ke Garuda Select jilid 4. Hanya saja saat mengikuti program di Inggris dan Italia tersebut, Daffa Fasya lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk manis di bangku cadangan.

Ketika itu, Daffa Fasya kalah bersaing dengan Adre Arido Geovani (saat ini kiper ketiga Persija Jakarta). Tim pelatih Garuda Select jilid 4 meilihat Adre Arido Geovani lebih kokoh dibanding Daffa Fasya.

Namun, Daffa Fasya tidak berkecil hati. Dia belajar banyak selama di Eropa. Dia semakin matang setelah kembali ke Indonesia dan bermain untuk Borneo FC. Kini, Daffa Fasya bukan hanya menggusur Adre Arido Geovani, melainkan juga Cahya Supriadi di skuad Garuda Muda.

"Harapannya semoga kita mendapat hasil yang terbaik. Apapun hasilnya kita tampilkan yang terbaik untuk Indonesia. Pokoknya kita di sini berjuang bersama-sama, dan kita mohon dukungannya dari masyarakat Indonesia," pungkas Daffa Fasya.