Regulasi dibuat agar kompetisi lebih adil, bukan?
Kompetisi musim depan akan berbeda. Selain pergantian nama dari Liga 1 ke Liga Indonesia dan Liga 2 ke Liga Nusantara, ada beberapa perubahan lagi. Salah satunya pemerataan pemain naturalisasi. Dengan hanya boleh memiliki dua pemain naturalisasi, otomatis akan sejumlah klub yang akan terpengaruh. Siapa saja mereka?

Belum lama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah membuat panas tensi sepakbola Indonesia. Konteksnya adalah tentang usulanpembatasan pemain naturalisasi dari setiap klub.

Wacana tersebut telah disepakati klub-klub peserta Liga Indonesia dan Liga Nusantara musim depan dalam Sarasehan Sepakbola Nasional di Surabaya pada Sabtu (4/3/2023). Tapi, usulan tersebut ternyata menuai kontroversi. Banyak pemain naturalisasi yang protes karena salah paham dengan maksud PSSI.

Maksud aturan ini sebenarnya sederhana, yaitu membuat persaingan lebih merata di semua tim. Salah satu caranya membagi pemain naturalisasi ke semua klub peserta Liga Indonesia dan Liga Nusantara.

Nah, berikut ini 3 klub Liga Indonesia yang terpengatuh aturan pemain naturalisasi:

1. Borneo FC

Saat ini klub asal Samarinda itu memiliki dua pemain naturalisasi. Mereka Diego Michiels dan Stefano Lilipaly. Dua-duanya merupakan pemain keturunan Belanda yang jadi tulang punggung klub.

2. Madura United

Jumlah pemain naturalisasi klub yang dimiliki Madura United cukup banyak. Sebut saja Lee Yu-jun, Beco Goncalves, Otavio Dutra, Greg Nwokolo, dan Esteban Vizcarra.

3. Persib Bandung

Persib Bandung punya pemain naturalisasi yang melimpah, baik keturunan maupun eks pemain asing. Sebut saja Victor Igbonefo, Ezra Walian, dan Marc Klok. Semuanya merupakan pemain utama di klub yang sangat diandalkan. Bahkan, Marc Klok merupakan pilar timnas Indonesia.