Keduanya sempat bermain di AS Trecin, namun kini berbeda Nasib.
Piala Dunia U-20 2023 sebentar lagi digelar dan 24 negara sudah fix akan menjadi peserta, satu diantaranya adalah timnas Slovakia U-20.

Timnas Slovakia adalah perwakilan dari UEFA bersama dengan Italia, Inggris, Israel dan Prancis.

Mungkin Slovakia bukan lah negara favorit juara, namun tetap saja tim berjuluk Little Falcons itu bisa jadi kuda hitam di ajang Piala Dunia U-20 kali ini, terlebih mereka memiliki beberapa pemain berbakat, satu diantaranya adalah Dominik Holly.



Dominik Holly sendiri adalah mantan rekan setim Witan Sulaeman saat pemain andalan Indonesia itu masih membela AS Trecin.

Lalu siapa sebenarnya Dominik Holly?

Lahir pada 11 November 2003, Dominik Holly merupakan seorang gelandang andalan AS Trencín.

Besar di kota Banovce nad Bebravou, Holly menimba ilmu sepakbola bersama akademi muda Spartak Banovce nad Bebravou selama dua tahun, dari 2011 hingga 2013.

Penampilannya yang cukup baik kemudian menarik minat manajemen Trecin untuk memboyongnya dan di akhir tahun 2013 Holly bergabung bersama Trecin.



Menimba ilmu selama kurang lebih di akademi Trecin, ia kemudian mendapat promosi ke tim utama Trecin di 2021.

Hollý melakukan debut untuk Trecin saat mereka menghadapi Zilina pada 11 September 2021.

Ia masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke -90 untuk Samuel Lavrincik dengan skor 1-3 untuk kemenangan Trecin.

Tak lama setelah itu, Holly memulai debutnya di Starting-XI saat Trecin bertandang melawan Vion Zlate Moravce, mantan klub Egy Maulana Vikri pada bulan Oktober 2021. Setelah 73 menit bermain, Holly kemudian digantikan oleh Abdul Zubairu.

Holly sendiri mencatatkan 3 gol dari 19 penampilan bersama Trecin.

Karier Internasional

Holly merupakan pemain andalan timnas Slovakia U-18 sejak 2021 sebelum dirinya mendapat panggilan ke timnas U-19 pada tahun yang sama, dimana dirinya sukses mengemas 1 gol dari 11 penampilan.



Pada bulan Desember 2022, Holly pertama kali diakui dalam nominasi tim nasional senior Slovakia dan segera terpilih oleh Francesco Calzona untuk kamp pelatihan calon pemain di NTC Senec.