Pep Guardiola pernah melabrak pemain tim lain. Labrakan ini dibalas dengan cara tutup mulut. Kenapa?
Pelatih Manchester City Pep Guardiola pernah melabrak pemain Southampton Nathan Redmond dua musim lalu. Namun, Redmond tidak meladeni labrakan pelatih kenamaan itu.

Redmond justru tampak bicara dengan mulut tertutup kepada Guardiola. 

Nah, langkah Redmond untuk bicara dengan mulut ditutup tangan itu seakan menjadi tren di antara pemain sepak bola dunia saat ini. 

Banyak di antara mereka memilih bicara dengan pelatih atau rekan setimnya dengan cara menutup mulut. 

Dugaan yang muncul lewat strategi ini adalah agar omongan mereka tidak terdengar oleh lawan. Atau agar pembicaraan mereka tidak dibaca oleh pengamat gerak bibir jika isinya adalah kontroversi. 

Saat ini banyak ahli pembaca gerak bibir yang bisa memahami apa yang dikatakan seseorang tanpa mendengar suaranya.

Namun demikian, ternyata bukan itu alasan pemain bola menutup mulutnya saat bicara dengan rekan setim. 

Menurut seorang konsultan PR, Phil Hall, yang bekerja dengan banyak klub besar, tidak ada satupun klub yang meminta pemain untuk menutup mulut saat bicara. 

Seorang pemain kemudian membuka rahasia ini kepada Hall. “Dengan menaruh tangan di mulut, suara akan makin besar sehingga mudah didengar lawan bicara,” ujar Hall dikutip The Sun.

Menurut dia, ternyata situasi stadion yang berisik membuat pemain harus menutup mulutnya dengan tangan agar suaranya bisa didengar.

Oooo begitu ternyata.