Kisah ini jarang diketahui orang Indonesia.
Siapa bilang sepakbola Indonesia hobi melakukan naturalisasi? Tahukah anda bahwa sepakbola di negara ini juga menyumbangkan pelatih untuk dinaturalisasi negeri tetangga, Filipina. Dia adalah Hans Smit, salah satu pelatih ternama di sepakbola wanita Filipina.

Beda dengan sepakbola pria Filipina yang berkutat di level ASEAN, tim nasional sepakbola wanita Filipina adalah kontestan Piala Dunia Wanita 2023.

Seperti bola basket yang menjadi olahraga paling populer, perkembangaan sepakbola di kalangan kaum hawa Filipina sangat maju. Ada kompetisi yang tertata rapi. Ada program pembinaan pemain wanita yang jempolan berbasi universitas. Ada pelatih-pelatih sepakbola wanita top. Contohnya, Hans Smit dari Indonesia.

Bagi penggemar sepakbola di Indonesia, bahkan pengurus PSSI, Hans-Peter Van Sprew Smit, adalah sosok asing. Tapi, bagi sepakbola Filipina, Hans Smit adalah panutan.

Lahir di Jakarta, 29 Juni 1958, Hans Smit adalah warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Manila sejak Orde Lama. Dia adalah pelatih kepala DLSU Lady Booters, yang saat ini yang bermain di Asosiasi Atletik Universitas Filipina (UAAP), serta di Liga Sepakbola Wanita Filipina (PFFWL).

Hans Smit menjadi asisten pelatih timnas Filipina di Piala Tiger 1996. Saat itu, pada turnamen yang kini bertajuk Piala AFF, Filipina kalah 4 kali dari 4 laga, menderita 16 gol, serta tidak mencetak gol.

Berasal dari Indonesia dan memegang paspor Garuda, Hans Smit pindah ke Filipina pada usia 6 tahun. Saat dewasa, dia kuliah di University of the Philippines, Manila. Dia mengambil Ilmu Olahraga serta Manajemen Sumber Daya Manusia dan Komunikasi Massa.

Hans Smit mewakili universitasnya sebagai pemain di Kejuaraan Sepakbola Mahasiswa Filipina (kompetisi sejenis NCAA di Amerika Serikat). Kemudian, fokus sebagai pelatih sepakbola setelah lulus kuliah. Bahkan, dia memulainya ketika berusia 21 tahun.

Karier kepelatihannya dimulai tim sepakbola sekolah, SMA De La Salle Santiago Zobel, Manila, yang baru dibentuk pada 1981. Kemudian, menjadi asisten timnas Filipina pada 1986 dan sempat menukangi salah satu klub elite di Filipina, FC Kaya. Dia juga pernah melatih tim junior National Capital Region.

Hans Smit kemudian lebih tertarik menjadi pelatih sepakbola wanita. Dia memimpin DLSU Lady Booters di kompetisi Universitas (UAAP) maupun Liga Sepakbola Wanita Filipina (PFFWL). 

Puncak kariernya di sepakbola wanita Filipina terjadi saat ditunjuk melatih timnas wanita Filipina pada 2008. Dia menggantikan Marlon Maro yang terakhir memimpin tim di SEA Games 2007. Hans Smit memimpin timnas wanita Filipina di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2008.

Sayang, Hans Smit kemudian digantikan Joey Villarino, beberapa bulan setelah ditunjuk jadi pelatih timnas wanita Filipina. Pelatih baru ditugaskan ke Piala AFF Wanita 2008.



Meski hanya sebentar menukangi timnas wanita Filipina, jasa Hans Smit terhadap sepakbola wanita Filipina sangat besar. Beberapa anak didiknya di DLSU Lady Booters jadi tulang punggung kebangkitan sepakbola wanita Filipina dalam 4-5 tahun terakhir.

Bersama beberapa pemain naturalisasi dari jalur keturunan, timnas wanita Filipina menjuarai Piala AFF Wanita 2022. Lalu, mencapai semifinal Piala Asia Wanita 2022. Artinya, Filipina akan ambil bagian pada Piala Dunia Wanita 2023 di Australia-Selandia Baru.

Menariknya, semua pekerjaan besar Hans Smit di Filipina dilakukan dengan status WNI. Pasalnya, Pemerintah Filipina baru melakukan proses naturalisasi kepada Hans Smit pada 17 Maret 2015 di hadapan Senat oleh Senator Pia dan Alan Cayetano.

Hal itu dilakukan karena Hans Smit tinggal lebih dari 50 tahun di Filipina dan punya kontribusi besar pada sepakbola Filipina. Apalagi, Hans Smit menikah dengan wanita Filipina, Carmencita Carlos. Pasangan ini memiliki empat anak yang semuanya terlahir sebagai orang Filipina.

Dan, setelah hampir setahun menjalani proses naturalisasi, Hans Smit akhirnya disumpah menjadi warga negara Filipina pada 21 Juli 2016. Dia menjadi warga negara Filipina yang dinaturalisasi dengan berakhirnya undang-undang yang sekarang dikenal sebagai Republic Act No.10914.