Bukan sengaja bolos loh ini wlwk.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana seorang pesepakbola muda yang sudah bermain reguler di klub maupun di Timnas bisa mengatur waktu untuk pendidikannya? Apakah mereka tidak lagi bersekolah ataukah sekolah punya kebijakan khusus untuk seorang atlet profesional apalagi yang sudah mewakili negara di berbagai ajang ?

Pertanyaan itu tampaknya bisa dijawab dari pernyataan seorang Marselino Ferdinan, wonderkid Timnas Indonesia yang saat ini bermain untuk klub kasta kedua Liga Belgia KMSK Deinze.

Usianya yang baru 18 tahun berarti setara dengan anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA), dan memang diketahui eks Persebaya Surabaya itu baru saja merayakan hari kelulusannya sebagai murid SMA di salah satu sekolah Surabaya.

Usut punya usut karena kesibukannya sebagai pesepakbola profesional, dalam 3 tahun Marselino Ferdinan hanya masuk 2 kali dan itupun diakuinya bukan untuk mengikuti mata pelajaran melainkan sebatas perkenalkan dengan guru-guru.

Hal itu dikatakan oleh pemain yang baru saja membawa Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023 itu
dalam sebuah pidato singkat di acara kelulusan.

"Bisa dihitung saya selama 3 tahun masuk hanya 2 kali doang dan masuknya bukan belajar tapi perkenalan dengan guru-guru." Ujar Marselino Ferdinan.




Meskipun hanya dua kali masuk, Marselino Ferdinan tetap dinyatakan lulus karena apa sumbangsih nya di Timnas Indonesia ataupun di Persebaya Surabaya dianggap sudah mewakili nama sekolah.

Meskipun hanya dua kali masuk, Marselino Ferdinan juga sangat dikenal oleh teman-temannya di SMA, terbukti saat Marselino Ferdinan dengan gaya cengengesan khas remaja itu mendatangkan antusiasme tinggi terutama dari para perempuan.

Setelah lulus dari SMA, Marselino Ferdinan bahkan belum lama ini menerima tawaran beasiswa hingga S2 dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Selain Marselino Ferdinan ada juga eks pemain Timnas Indonesia U-20, Marcell Januar Putra dan Hugo Samir, lalu Brylian Aldama dan Arsa Ramadhan Ahmad.