Kontroversi Pogba berawal dari komentar Presiden Macron yang mengaitkan pembunuhan seorang guru sekolah di Prancis dengan agama tertentu.
Awal pekan ini sepakbola internasional sempat digemparkan kabar pengunduran diri Paul Pogba dari tim nasional Prancis akibat komentar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dianggap menyinggung keyakinan gelandang Manchester United itu. Ternyata, kabar itu hoax!

Kontroversi Pogba berawal dari komentar Presiden Macron yang mengaitkan pembunuhan seorang guru sekolah di Prancis dengan agama tertentu. Kejadian itu dianggap sebagai aksi terorisme. Ribuan orang berdemo di kota-kota besar di Negeri Mode untuk mengutuk pembunuhan tersebut.

Selanjutnya, Presiden Macron selaku kepala negara di Prancis mengeluarkan sejumlah komentar. Masalahnya, beberapa kalimat yang keluar dari mulutnya dintrepretasikan berbeda oleh banyak orang dengan berbagai frame sehingga menjadi bola liar dan menyebar ke seluruh dunia.

Lalu, The Sun memunculkan berita tentang protes Pogba kepada Presiden Macron yang ditunjukkan dengan mengundurkan diri dari Les Bleus. Berita itu langsung menyebar ke seluruh dunia dan dikutip banyak media lainnya, termasuk di Indonesia.

Sayangnya berita The Sun tanpa disertai komentar langsung Pogba. Media terbesar di Inggris itu ternyata hanya mengutip dari sebuah media online Timur Tengah yang tidak bisa diklarifikasi kebenarannya. Akibatnya, Pogba mengeluarkan pernyataan keras lewat akun media sosial miliknya.



"The Sun melakukannya lagi. Benar-benar 100% berita tidak berdasar tentang saya beredar, menyatakan hal-hal yang tidak pernah saya katakan atau pikirkan. Saya terkejut, marah, terkejut, dan frustasi beberapa sumber media menggunakan saya untuk membuat headline palsu tentang topik yang masuk akal dari peristiwa terkini di Prancis dan menambahkan agama saya dan timnas ke dalam cerita," tulis Pogba di Instagram, @paulpogba.

"Saya menentang segala bentuk teror dan kekerasan. Agama saya adalah agama yang damai dan cinta dan harus dihormati. Sayangnya beberapa orang pers tidak bertindak secara bertanggung jawab saat menulis berita, menyalahgunakan kebebasan pers mereka, tidak memverifikasi apakah yang mereka tulis itu benar, menciptakan rantai gosip tanpa peduli hal itu mempengaruhi kehidupan orang dan kehidupan saya," tambah mantan pemain Juventus itu.

Meski sudah sering menjadi korban berita palsu, Pogba kali ini berencana melakukan gugatan hukum kepada The Sun. Pasalnya, berita tersebut sangat sensitif karena menyangkut negara yang dia cintai dan agama yang dianut.  

"Beberapa dari kalian (wartawan The Sun) pergi ke sekolah dan akan ingat bagaimana guru anda mengatakan untuk selalu memeriksa sumber (berita) anda. Jangan menulis tanpa memastikan. Tapi, sepertinya anda melakukannya lagi dan kali ini pada topik yang sangat serius. Anda memalukan!" ungkap Pogba.

Kemarahaan Pogba langsung mendapatkan tanggapan The Sun. Mereka segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada salah satu pahlawan Les Bleus di Piala Dunia 2018 tersebut.



"Kami melaporkan sebuah cerita bahwa Paul Pogba telah mengambil keputusan untuk mundur dari tim nasional Prancis setelah dipublikasikan di situs web olahraga. Cerita itu juga diterbitkan oleh The Mirror, Mail Online, dan situs web lainnya," tulis The Sun lewat Twitter, @TheSunFootball.

"Selanjutnya, Paul Pogba telah membantah klaim tersebut dan kami telah memperbarui cerita kami sesuai dengan itu. Kami mohon maaf atas kekesalan yang disebabkan," tambah media yang selama ini dikenal sebagai penyebar gosip dan rumor, baik selebritas maupun pemain sepakbola.

Bagi Pogba, topik itu sangat serius dan tidak bisa main-main. Pasalnya, ada banyak versi yang beredar di seluruh dunia tentang kejadian yang sebenarnya. Masalah melebar ke berbagai hal karena banyak kepentingan yang terlibat. Pogba tidak ingin karier sepakbola dan kehidupan normalnya terganggu masalah itu.