Reinier mirip Kaka tetapi mengaku panutannya adalah Lucas Paqueta.
Real Madrid dulu dikenal sebagai Los Galacticos. Nama itu merujuk pada galaksi di mana berkumpul para bintang-bintang dunia. Kini, strategi transfer Real Madrid sudah berubah dari mengumpulkan para bintang jadi mengijon para bintang.

Kemarin, Real Madrid menuntaskan penandatanganan kesepakatan dengan pemain muda berbakat Brasil Reinier dari Flamengo dengan kontrak berdurasi enam setengah tahun, kata klub raksasa Spanyol itu pada Senin.

Menurut laporan di Spanyol dan Brasil, Madrid akan membayar klausul pembelian pemain senilai 30 juta euro, dengan 80 persen diantaranya untuk Flamengo dan sisanya untuk agen dan keluarga sang pemain.

Gelandang serang - yang kontraknya akan berjalan hingga Juni 2026 - merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada hari Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, Real mengatakan Reinier akan bekerja sama dengan Castilla, tim kedua klub yang bermain di kasta ketiga Spanyol, setelah sebelumnya dia berkompetisi di kualifikasi Olimpiade Amerika Selatan dengan tim U-23 Brasil. Turnamen itu saat ini sedang berlangsung di Kolombia.

Reinier yang membantu Flamengo memenangkan liga Brasil tahun lalu dan mempertahankan gelar juara Copa Libertadores itu lebih memilih Real Madrid meskipun dilaporkan ada minat pula dari Barcelona, Manchester City dan klub-klub Eropa terkemuka lainnya.

Menjadi pemain cadangan yang tidak diturunkan ketika Flamengo kalah dari Liverpool di final Piala Dunia klub bulan lalu di Qatar, dia menjadi pemain muda Brasil yang menarik perhatian dengan kepindahannya ke Santiago Bernabeu.


STRATEGI BARU

Dengan tambahan Reinier, ini adalah contoh lain dari keinginan Real Madrid untuk mengontrak talenta terbaik dunia dengan harga yang terjangkau. Mereka ingin mendatangkan pemain yang akan menjadi superstar di masa depan.

Ada beberapa contoh strategi ini. Sebut saja nama Martin Odegaard, Andriy Lunin, Takefusi Kubo, Vinicius, Rodrygo dan sekarang Reinier. Kebijakan terbaru ini dimulai dengan penandatanganan Casemiro, Fede Valverde dan Marco Asensio.

Bahkan, tiga yang terakhir ditandatangani dengan harga tidak lebih dari lima juta euro dan mereka semua menjadi pemain kunci di tim utama saat ini.

Vinicius Junior menempuh jejak yang sama dari Flamengo pada 2018, sementara rekannya yang berusia 19 tahun, Rodrygo, tiba dari Santos sebelum awal musim ini.

GAYA MAIN REINIER

Reinier Jesus akan mulai bermain untuk Real Madrid Castilla setelah berakhir membela Brasil U-23 di Pra Olimpiade zona CONMEBOL.

Di Brasil, mereka yakin bahwa Reinier ditakdirkan menjadi nama besar. Gelandang ini adalah bintang muda berikutnya dari pabrik bakat Brasil, mengikuti jejak Vinicius Junior dan Rodrygo Goes, keduanya ke Real Madrid masing-masing pada musim panas tahun 2018 dan 2019.

Biaya untuk Reinier adalah 30 juta euro, angka yang wajar diberikan pasar, meskipun mantan direktur olahraga Flamengo Carlos Noval berharap menjualnya seharga 70 juta euro.

Reinier baru berusia 18 tahun - ia merayakan hari ulang tahunnya pada 19 Januari - tetapi ia bermain tampak lebih dari usianya di bawah pelatih kepala Flamengo Jorge Jesus.

Pelatih Portugis memberinya kesempatan untuk bermain di Brasileirao dan Copa Libertadores pada usia 17 dan enam bulan. Sedikit demi sedikit dia membayar kepercayaan Jorge Jesus: ia mengakhiri musim pertamanya dengan 14 pertandingan, enam gol dan dua assist.

"Reinier berbakat," kata Jorge Jesus dalam sebuah wawancara dengan MARCA.

"Secara fisik dia berbakat untuk posisi second striker kedua, tetapi jangan taruh dia di sayap karena Anda akan menyiksanya,” kata dia.

Pelatih yang telah menjadikan Flamengo juara di Brasil dan di Amerika Selatan percaya bahwa Reinier akan berhasil di Spanyol. "Saya rasa begitu," jawab Jorge Jesus.

"Dia baru berusia 17 tahun tetapi secara fisik dia memiliki karakteristik yang tidak biasa. Secara teknis dia sangat kuat dan di atas lapangan dia bermain seolah-olah dia adalah pemain yang berusia 22 tahun dalam hal emosi dan kecerdasannya."

Jorge Jesus juga meminta untuk tidak membandingkan Reinier dengan Joao Felix.

"Mereka berbeda," jawabnya.

"Pemain Portugal itu lebih merupakan pencetak gol, sementara Reinier memiliki teknik individu yang luar biasa dan tidak suka bermain sebagai striker. Sebagai gelandang, dia sangat kuat."

Jadi, pemain apa yang mirip Reinier?

Gayanya bermain, dengan kaki kanan, bermain dengan No 10 di punggungnya dan tinggi (tinggi 1,84m), mudah untuk membandingkan dengan legenda AC Milan dan mantan pemain Real Madrid Kaka.

“Panutan saya, sebenarnya, adalah [Lucas] Paqueta, tapi ya, saya pikir saya juga mirip Kaka," kata Reinier kepada Torcedores.com.

"Sebagai seorang remaja saya melihatnya bermain dengan Milan, Madrid dan tim nasional Brasil, dan dia menginspirasi saya,” ujarnya.