Ini bukan klub abal-abal. Pernah melahirkan legenda Belanda seperti Hans van Breukelen, Jan Wouters serta Dirk Kuyt.
Spekulasi masa depan Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri terjawab sudah. Saudara kembar Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi itu secara resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Jong Utrecht, 5 Februari 2021 siang waktu Belanda.

Bagus sempat menjadi bahan spekulasi sejak tahun lalu ketika mengunjungi Belanda. Awalnya, dia menjalani pemulihan cedera. Tapi, rumor juga menyebut Bagus menjalani trial di beberapa klub Eredivisie seperti Ajax Amsterdam dan Utrecht.

Dari Belanda, Bagus justru kembali ke Indonesia. Tidak berselang lama muncul rumor surat elektronik Utrecht kepada Barito Putera untuk transfer pemuda kelahiran 16 Januari 2002 itu. Awalnya, Laskar Antasari keberatan karena Bagus masih terikat kontrak. Tapi, setelah melalui mediasi PSSI, Barito ikhlas melepas Bagus ke Negeri Kincir Angin tanpa transfer fee.

Kini, situs dan media sosial resmi Utrecht mengumumkan langsung kepastian Bagus sebagai pemain baru musim ini. Mengenakan batik, pemuda asal Magelang berusia 19 tahun itu menandatangani kontrak 1 tahun dengan opsi perpanjangan otomatis 2 tahun tergantung penampilan.

"Bagus itu pemain yang kreatif dan mempunyai kemampuan teknik, serta drible bagus. Dia sudah terbukti di klub dan timnas junior Indonesia. Dia mempunyai kemampuan mencetak gol. Untuk Bagus, melangkah dari Indonesia ke Eropa merupakan hal besar," kata Direktur Teknik Utrecht, Jordy Zuidam.



Meski dikontrak Utrecht, Bagus harus bersabar. Pasalnya, dia tidak akan langsung bermain di skuad utama yang bermain di Eredivisie. Dirinya harus memulai dari tim junior, Jong Utrecht. Jika mampu menunjukkan penampilan yang bagus, Bagus bisa saja naik kelas sewaktu-waktu.

"Kami akan memberinya kesempatan untuk melakukan penyesuaian dengan tim U-18 kami. Di sana dia bisa beradaptasi dan menyatu dengan program kami. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk bisa mengembangkan bakat Bagus lebih lanjut. Bagus bersama kami dan melihat kesempatan ini," tambah mantan gelandang itu.

Berikut ini 5 fakta menarik tentang klub baru Bagus di Negeri Kincir Angin:


1. Berkompetisi di Eerste Divisie

Jong Utrecht adalah tim satelit FC Utrecht yang berkompetisi di Divisi II. Musim ini, Eerste Divisie diikuti 20 peserta dengan empat di antaranya klub satelit tim dari Eredivisie. Selain Jong Utrecht, terdapat pula Jong Ajax, Jong PSV Eindhoven, dan Jong AZ Alkmaar.

Klub satelit tidak memiliki hak promosi ke Eredivisie. Tapi, mereka bisa terdegradasi ke Tweede Divisie. Ketika tim utama di Eredivisie terdegradasi ke Eerste Divisie, klub satelitnya juga otomatis turun kasta ke Tweede Divisie, meski memuncaki klasemen akhir Eerste Divisie.

Jika semua tim satelit berada di 10 besar klasemen Eerste Divisie, tidak akan ada degradasi. Jika Jong Sparta atau Jong FC Volendam menjadi juara di Tweede Divisie, akan ada dua pertandingan play-off degradasi dengan tim satelit yang berada paling bawah di Eerste Divisie.

Ketika tim satelit dengan posisi terendah di Eerste Divisie berada di posisi 19 atau 20, dan ketika Jong Sparta atau Jong FC Volendam menempati posisi pertama atau kedua di Tweede Divisie, tim satelit dengan posisi tertinggi di Tweede Divisie akan promosi.


2. Bermain di stadion berkapasitas 450 penonton

Utrecht secara tradisional bermain di Stadion Galgenwaard, yang berkapasitas 23.750 kursi. Tapi, itu hanya untuk tim utama yang berkompetisi di Eredivisie. Sementara Jong Utrecht bermain di Sportcomplex Zoudenbalch. Stadion itu akan di kompleks latihan klub.

Pusat latihan Utrecht memiliki 5 lapangan standar FIFA dengan satu diantaranya memiliki rumput buatan. Terdapat pula stadion mini dengan kapasitas 450 kursi, yang dibangun pada 2001. Selain Jong Utrecht, semua tim junior juga bermain di stadion ini pada laga resmi. Begitu pula dengan skuad wanita Utrecht.

Kompleks ini diberi nama Zoudenbalch. Itu mengacu salah satu keluarga di Utrecht yang paling terkemuka sepanjang Abad Pertengahan. Mereka menduduki semua jabatan penting dalam pemerintahan kota, memiliki berbagai jabatan bangsawan di sekitarnya, dan memainkan peran utama dalam sejarah Utrecht.


3. Pernah diperkuat Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly

Sebelum Bagus, Jong Utrecht sempat diperkuat Irfan Bachdim. Pemain PSS Sleman tersebut berada di skuad muda Utrecht pada 2003-2007. Dia pindah dari SV Argon dan mendapatkan kesempatan menjalani debut di skuad utama Utrecht pada 17 Februari 2008 saat bermain 90 menit melawan VVV-Venlo di Eredivisie.

Selain Bachdim, Stefano Lilipaly juga merupakan lulusan Utrecht. Awalnya, Lilipaly bermain untuk tim amatir RKSV DCG selama 3 tahun sebelum bergabung dengan Akademi AZ Alkmaar pada 2000. Dia pindah ke Utrecht pada tahun berikutnya dan berkembang di akademi.

Sama seperti Bachdim, Lilipaly juga membuat debut tim utama Utrecht melawan VVV-Venlo di Eredivisie 2011/2012. Pada Januari 2012, dia masuk starting line-up untuk pertama kali dan mencetak gol pembuka melawan PSV Eindhoven. Dia bermain 5 kali untuk Utrecht sebelum bergabung dengan klub Eerste Divisie, Almere City, dengan status bebas transfer pada musim panas 2012.


4. Melahirkan banyak pemain hebat Belanda

Seperti klub-klub Belanda pada umumnya, Utrecht juga memiliki pabrik pencetak pemain jempolan. Meski tidak sehebat Ajax, PSV, atau Feyenoord, Utrecht sempat melahirkan sejumlah nama pemain hebat di Belanda. Beberapa di antaranya mampu berkibar di tim nasional.

Contohnya, Hans van Breukelen. Kiper legendaris Belanda itu hadir saat De Oranje menjuarai Euro 1988. Lalu, Jan Wouters. Sama seperti Van Breukelen, Wouters juga menjadi bagian generasi emas Belanda ketika menjuarai Euro 1988. Setelah pensiun, Wouters sempat kembali ke Utrecht untuk menjadi asisten pelatih hingga pelatih kepala.

Nama lain yang cukup populer adalah Dirk Kuyt. Legenda Liverpool itu menandatangani kontrak profesional untuk Utrecht musim panas 1998 saat berusia 18 tahun. Dia datang dari Quick Boys, segera memantapkan dirinya di tim utama, dan hijrah ke Feyenoord pada 2003.


5. Harus bersaing dengan 7 pemain di lini depan

Selain harus beradaptasi dengan atmosfer dan iklim sepakbola Belanda, Bagus juga wajib bersaing dengan 7 pemain depan lain yang memiliki fisik dan teknik lebih bagus. Mereka adalah Djenair Daniels, Jeredy Hilterman, Eros Maddy, Mohamed Mallahi, Yassin Nasser, Tim Pieters, dan Yassine Tekfaoui.

Bahkan, Hilterman berstatus kapten Jong Utrecht sehingga satu posisi di lini depan sudah pasti dikantongi. Dia juga sudah bermain untuk Jong Utrecht sejak 2017 setelah sempat membela AZ Alkmaar dan Willem II Tilburg.