Gaya bermain Brasil memang sangat cocok digunakan di Spanyol, Italia, atau Jerman. Agak beda dengan Inggris.
Brasil terkenal sebagai negara pengekspor pemain ke seluruh dunia. Mayoritas menjadi bintang, meski tidak selalu. Beberapa lainnya menjadi pemain yang gagal dan dianggap aneh, setidaknya di era Liga Premier.

Gaya bermain Brasil memang sangat cocok digunakan di Spanyol, Italia, atau Jerman. Mengandalkan kemampuan teknik individual, mereka sering menjadi tumpuan timnya ketika mengalami kebuntuan. Ditangan pelatih jenius, pemain-pemain Brasil akan menjadi senjata mematikan.

Namun, sejarah juga membuktikan bahwa tidak banyak pemain Brasil yang bersinar di Inggris. Perbedaan bahasa serta gaya main yang lebih mengandalkan fisik dibanding teknik menjadikan aktor-aktor lapangan hijau dari Negeri Samba kesulitan di Liga Premier.

Bagi suporter, kegagalan-kegagalan pemain Brasil di sepakbola terlihat aneh. Lalu, bagaimana peringkatnya? Berikut ini 17 pemain Negeri Samba paling aneh di era Liga Premier:


17. Leo Bonatini

Leonardo Bonatini Lohner Maia tiba di Wolverhampton Wanderers dengan status pinjaman dari Al-Hilal pada 2017. Dia telah memainkan beberapa pertandingan untuk Goias, beberapa lagi untuk Estoril Praia, dan kemudian mengenakan seragam Al-Hilal. Bukan karier yang bagus memang.

Tapi, pemuda kelahiran 28 Maret 1994 itu awalnya tampil baik-baik saja di Championship Division  dengan mencetak 12 gol. Dia dikembalikan ke klub asal sebelum dibeli Wolves pada 2018 saat sudah berada di Liga Premier. Tapi, Liga Premier berbeda dengan Championship.

Setelah tidak mencetak gol dalam 7 pertandingan, dia dipinjamkan ke Nottingham Forest pada Januari 2019. Sekarang, pemain ini ada di Zurich bersama Grasshopper di kompetisi Swiss. Di sana dia telah menjadi pemain berpenghasilan tertinggi dalam sejarah liga dan berhasil mencetak 2 gol dalam 15 pertandingan.


16. Ilan

Ilan Araujo Dall'Igna memiliki pengalaman Liga Premier melalui West Ham United. Dia tiba pada Januari 2010 dengan kontrak 6 bulan saat dilatih Gianfranco Zola. Dia mencetak gol kemenangan melawan Sunderland dan Wigan Athletic untuk memberi The Hammers poin yang dibutuhkan agar bertahan.

Anehnya, dalam sebuah wawancara dengan News of the World, dia justru mengecam pelatihnya. Akibatnya, di akhir musim dia sudah tidak terlihat di markas latihan West Ham.


15. Cacapa

Claudio Roberto da Silva alias Cacapa tiba di Newcastle United pada 2007 dengan bebas transfer dari Olympique Lyon. Dalam satu pertandingan melawan Portsmouth, dia sangat buruk sehingga Sam Allardyce menggantinya setelah 18 menit dan memasukkan David Rozehnal. Setelah itu, cedera datang silih berganti dan secara alami Cacapa menghilang.


14. Robinho

Robinho terlalu terkenal untuk dianggap aneh. Tapi, ingatlah kembali pada 2008 ketika Manchester City baru saja dibanjiri uang dari minyak Abu Dhabi. Robinho mengira dia akan pergi ke Chelsea. Tapi, pada menit terakhir Man City mencuri dengan 32 juta pounds tunai.

Robinho memberikan kesan bahwa dia belum pernah mendengar tentang Man City seumur hidupnya. Keanehan itu terbukti ketika pemain yang disebut sebagai titisan Pele tersebut hanya bertahan 1,5 musim di Man City. Dia juga sempat berkelahi dengan Craig Bellamy.


13. Nene

Pada 18 Februari 2015, Anderson Luiz de Carvalho alias Nene menandatangani kontrak dengan West Ham United hingga akhir musim. Dia melakukan debut 10 hari kemudian dalam kekalahan 1-3 dari Crystal Palace dengan masuk sebagai pengganti menit 61 untuk Alex Song. Di akhir musim, dia dilepas.


12. Isaias

Beberapa orang mendapat kesan bahwa Juninho Paulista adalah orang Brasil pertama yang menandatangani kontrak dengan klub Inggris di era Liga Premier, yaitu Middlesbrough. Tapi, anggapan itu salah. Beberapa minggu sebelum Juninho tiba di Riverside Stadium dari Sao Paulo, Coventry City mendatangkan gelandang serang dari Benfica, Isaias Marques Soares.

Pemain ini hebat Liga Primeira untuk Benfica. Tapi, saat di Inggris, pemain berharga 500.000 pounds itu loyo. Ditambah perselisihan dengan Gordon Strachan, posisi Isaias dibekukan. Dia menolak membatalkan kontraknya tanpa kompensasi, meski pada akhirnya pergi juga.


11. Bruno Perone

Bruno Perone datang ke Queens Park Rangers (QPR) pada 2011. Tapi, setelah 5 pertandingan, dia justru menjalani trial bersama Nottingham Forest di Championship Division. Pelatih Sean O'Driscoll sempat mengumumkan perekrutan Perone di Twitter dengan sebutan "mystery signing". Tapi, Perone justru kabur untuk menandatangani kontrak dengan Linense di Brasil.


10. Alexandre Pato

Alexandre Pato datang ke Chelsea pada 2016 ketika krisis penyerang. Tapi, dia justru menghabiskan waktunya di bangku cadangan sebelum akhirnya dibiarkan pergi begitu saja.


9. Glauber

Glauber Leandro Honorato Berti datang ke Man City dari Palmeiras hanya berselang sehari sebelum Robinho. Dia menghabiskan satu musim di City of Manchester Stadium. Hampir semuanya di bangku cadangan. Setelah 21 pertandingan di skuad sebagai pemain pengganti yang tidak digunakan, dia masuk untuk debutnya 5 menit di pertandingan terakhir musim.

Hanya itu saja suporter The Citizens pernah melihat Glauber bermain!
 

8. Roque Junior

Logikanya, Jose Vitor Roque Junior akan bagus untuk Leeds United ketika datang pada 2003 dengan status pinjaman. Dia memenangkan Copa Libertadores bersama Palmeiras. Dia juga memenangkan Liga Champions bersama AC Milan. Dia bahkan memenangkan Piala Dunia bersama Brasil.

Tapi, dia hanya punya 5 kesempatan bermain sepanjang musim 2003/2004 sebelum dikembalikan ke Italia. "Budayanya sangat berbeda. Budaya kami mirip dengan Italia. Tapi, dari bahasa Italia dan bahasa kami ke Bahasa Inggris, sangat berbeda. Jadi, anda benar-benar membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi," kata Roque pada 2017 kepada ESPN Brazil.


7. Beckham

Ternyata, Beckham bukan hanya nama untuk orang Inggris, melainkan juga Brasil. Memiliki nama asli Rodrigo Juliano Lopes de Almeida, gelandang ini biasa dipanggil Beckham, meski tidak mirip.Dia tiba di Everton pada 2002 saat masih dalam masa pemulihan cedera lutut yang cukup serius. Hasilnya? hanya bertahan 4 pertandingan sebelum pergi entah ke mana.


6. Kleberson

Gara-gara dibohongi Ronaldinho, Kleberson bergabung dengan Manchester United (MU) pada musim panas 2003 setelah membawa Brasil juara Piala Dunia 2002. Kleberson tidak berada di level yang tepat untuk klub seperti MU. Dia bermain 20 kali dalam 2 musim sebelum pindah ke Besiktas.

Meski singkat, Kleberson angkat topi untuk Sir Alex Ferguson. "Saya telah bermain untuk beberapa pelatih hebat di Eropa dan Brasil. Tapi, Sir Alex adalah yang terbaik. Tidak hanya pelatih, dia juga seperti ayah. Dia benar-benar membantu saya ketika saya pertama kali bergabung dengan klub, membantu keluarga saya, dan membantu saya dengan segalanya untuk membuat saya merasa nyaman ketika saya pertama kali datang ke Inggris," kata Kleberson kepada Manchester Evening News pada 2019.


5. Jo Alves

Man City mengontrak Jo Alves pada 2008 setelah penampilan luar biasa untuk CSKA Moscow . Jo menyukai musik dan menghabiskan lebih banyak waktu di klub malam daripada di tempat latihan Man City. Dia tidak bisa masuk tim utama dan segera dipinjamkan ke Everton pada Februari 2009.


4. Afonso Alves

Afonso Alves akan menjadi terkenal. Faktanya, tak terbendung. Dia telah mencetak semua gol untuk Heerenveen di Belanda, lebih dari satu pertandingan. Dia juga melakukan debut untuk Brasil, mencetak gol melawan Meksiko pada September 2007.

Lalu, Middlesbrough mengeluarkan 20 juta euro pada Januari 2008 untuk seorang pria yang tampaknya akan menjadi bintang di Inggris. Pada musim pertama (2007/2008), dia bermain 11 kali dengan 6 gol di Liga Premier. Musim kedua, 34 kali dengan 4 gol. Totalnya, 13 gol dalam 49 laga semua ajang selama 2 musim.

Apakah masuk akal untuk pemain berharga 20 juta euro? Tentu saja tidak! "Alves? Di sebagian besar klub sekarang ada sekelompok orang yang membuat keputusan pembelian. Tapi tidak. Saya tidak pernah membelinya," kata Pelatih The Boro saat itu, Gareth Southgate.


3. Fumaca

Fumaca dalam Bahasa Portugis berarti asap. Ini menjadi nama alias dari Jose Rodrigues Alves Antunes. Pada 1998 dan 1999, pemain Brasil itu dipinjamkan dari klub induknya, Catuense, ke Benfica, Birmingham City, Colchester, dan Crystal Palace, serta menjalani trial yang gagal di Walsall dan Wolverhampton Wanderers.

Akhirnya, dia bergabung di Newcastle United. Saat itu, dia berusia 23 tahun dan seharusnya adalah seorang gelandang. Setelah debutnya, The Guardian menyamakannya dengan Ali Dia, di penipu legendaris.

"Fumaca entah bagaimana caranya telah meyakinkan Bobby Robson bahwa dia layak menjalani uji coba di Newcastle. Isyarat kenangan tentang Graeme Souness di Southampton, ditipu oleh seorang pria yang mengaku sebagai sepupu George Weah," tulis The Guardian.


2. Andre Santos

Andre Santos menghabiskan 18 bulan di Arsenal. Dia menjadi pemain bertahan yang sangat buruk serta dikenang karena memprovokasi kemarahan semua penggemar The Gunners saat bertukar kaos dengan Robin van Persie pada jeda babak pertama di pertandingan melawan Manchester United.

Apakah ada prestasi lain? Tidak! Selain itu, sekarang, dia sudah pensiun. Dia memiliki sebuah restoran di negara asalnya, Brasil, yang terletak di Sao Paulo.


1. Mario Jardel

Sulit dipercaya ketika Bolton Wanderers mendapatkan Mario Jardel. Itu seperti mukjizat karena selama di Gremio, Porto, Galatasaray, dan Sporting Lisbon, Jardel mencetak banyak gol. Kemampuan duel udara, keterampilan teknik, dan ketenangan di depan gawang memberinya dua Sepatu Emas Eropa serta banyak penghargaan domestik lainnya.

Namun, semuanya tidak terlihat di Bolton. Itu gara-gara narkoba. "Saya masuk ke dunia narkoba karena penasaran saat saya bermain untuk klub-klub di Eropa. Saya mengenal beberapa orang yang menawari saya narkoba. Saya mulai mengkonsumsinya secara teratur ketika saya sedang liburan. Itu karena ada kontrol antidoping selama musim liburan tidak ada," kata Jardel.

Setelah 11 penampilan dan 3 gol untuk Bolton, dia dilepaskan. Sekarang, Jardel sudah pensiun dan menjadi sempat menjadi anggota DPR di negara asalnya. Tapi, dia juga dipecat sebagai wakil rakyat karena kasus narkoba.