Karma akhirnya berlaku. Tapi ini penjelasan Gattuso.
Gennaro Gattuso diitunjuk sebagai pelatih Fiorentina pada bulan Mei, tetapi ia keluar dari klub itu setelah hanya 23 hari karena ketidaksepakatan dengan manajemen Tuscans. Menurut sebuah laporan, Gattuso dan agennya Jorge Mendes tidak sejalan dengan visi klub, jadi mereka memutuskan untuk berpisah dengan La Viola.

Namun, Gattuso mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Repubblica bahwa agen Portugal itu dalam  bukan perwakilannya tetapi 'hanya teman' dan menegaskan dia tidak dapat mengungkapkan alasan sesungguhnya mengapa ia meninggalkan Fiorentina.

“Dia [Mendes] adalah teman. Dia memiliki pengalaman hebat dan memberi saya nasihat untuk karier saya. Saya selalu menghormati peran: bursa transfer bukan terserah saya, tapi direktur," kata Gattuso.

“Saya seorang pelatih yang ambisius dan saya ingin pemain yang kuat dan fungsional untuk tim. Terlepas dari siapa agen mereka.”

Fiorentina dilaporkan tidak senang dengan komisi yang diminta Mendes untuk mengontrak Sergio Oliveira dari Porto. Namun, di sisi lain La Viola adalah salah satu pembelanja tertinggi di Serie A untuk komisi agen.

“Saya tidak bisa membicarakan ini dan saya ulangi dia [Presiden Fiorentina Rocco Commisso] adalah orang yang belum pernah saya temui.”

Commisso telah mengungkapkan baik Gattuso dan Fiorentina tidak dapat merinci apa yang terjadi karena alasan klausul kerahasiaan yang dimasukkan oleh pengacara pelatih dalam perjanjian pribadi antara kedua pihak.

Berlabuh ke Tottenham Hotspur

Gattuso bergabung dengan Fiorentina setelah satu setengah tahun berada di Napoli dan membawa klub itu ke level baru,

“Saya bangga telah melatih tim hebat di kota besar seperti Napoli. Di musim dengan masalah dan cedera, kami kehilangan satu poin di Liga Champions, dengan pertandingan yang seringkali spektakuler,” katanya.

Ia lalu melakukan pembicaraan dengan Tottenham setelah memutuskan kontraknya dengan La Viola. Bagai karma berlaku, Gattuso tak jadi direkrut oleh satu dan lain hal,




Tottenham dilaporkan memutuskan untuk tidak menunjuk ahli taktik asal Italia karena beberapa pernyataan dari masa lalunya, yang dianggap rasis dan seksis, tetapi Gattuso percaya kebenaran ada di sisinya,

“Saya merasa sulit untuk percaya bahwa inilah alasannya, paling-paling mungkin masih ada di benak mereka gambaran tentang diri saya yang berkelahi dengan Joe Jordan pada tahun 2011.

“Tentunya saya bukan rasis, atau seksis, atau homofobia: pernyataan lama saya telah disalahartikan." katanya lagi.

“Mengapa Anda tidak bertanya kepada mantan rekan setim saya dan para pemain yang saya latih tentang hubungan saya dengan mereka? Saya tidak bisa membuang waktu dengan hal-hal konyol, tetapi pengalaman saya dapat mengajarkan sesuatu.

“Kebencian di media sosial berbahaya dan sangat diremehkan. Saya seorang publik figur dan saya memiliki kekuatan untuk bereaksi, tetapi tidak semua orang dapat menanggungnya.

“Ada orang-orang yang mungkin melemparkan diri mereka ke luar jendela karena mereka lebih lemah. Ini adalah masalah serius: mengapa tidak ada yang melakukan sesuatu tentang hal itu?

“Saya tidak hidup di masa lalu, saya punya anak perempuan yang menggunakan media sosial, saya hanya tidak mengerti eksibisionisme. Mengapa saya harus memposting gambar jika saya sedang dalam perjalanan dengan kapal bersama keluarga atau di restoran?"

Terdengar logis bukan? berikutnya Gattuso bicara dengan nada yang pendek tapi bertenaga,

“Saya ingin memberi tahu para pemuda untuk menjalani hidup mereka, bukan kehidupan orang lain.”pungkasnya.