Ruben Amorim di Ambang Pemecatan Usai Kekalahan Manchester United
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaRuben Amorim menghadapi tekanan besar setelah Manchester United kalah 1-0 dari Tottenham di final Liga Europa.
Kekalahan Menyakitkan di Final Liga Europa
Ruben Amorim menegaskan bahwa dia akan meninggalkan Manchester United jika manajemen dan penggemar tidak lagi mempercayainya sebagai manajer. Kekalahan 1-0 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa pada Rabu malam menambah derita bagi Setan Merah yang gagal mengamankan tiket Liga Champions. Kekalahan ini semakin memperburuk musim bagi para penggemar, mengingat klub berada di posisi ke-16 di Liga Premier dengan 39 poin dan bisa finis serendah posisi ke-17.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Amorim menghadapi tekanan besar, terutama karena klub akan terkena dampak signifikan secara finansial setelah gagal lolos ke kompetisi Eropa. Berbicara kepada wartawan setelah pertandingan, Amorim menyatakan bahwa dia yakin akan tetap bertanggung jawab, tetapi menambahkan bahwa dia tidak akan melawan pemecatannya. "Saya tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada para penggemar, jadi saat ini ini adalah masalah kepercayaan. Jika dewan dan penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi keesokan harinya, tanpa pembicaraan tentang kompensasi. Tetapi saya tidak akan berhenti. Saya masih sangat percaya diri dalam pekerjaan saya," katanya.
Musim Terburuk dalam Sejarah Klub
Sebelum musim 2024-25, perolehan poin United sebanyak 58 pada 2021-22 adalah yang terendah dalam sejarah Liga Premier klub. Musim ini, United hanya bisa mencapai total maksimum 42 poin, jumlah yang tidak cukup untuk menyelamatkan empat tim dari degradasi di musim Liga Premier sebelumnya. Amorim telah menghadapi kritik karena menolak mengadaptasi gaya permainannya meskipun hanya memenangkan enam pertandingan papan atas.
United telah kalah dalam 14 pertandingan liga di bawah kepemimpinan Amorim dan tidak menang dalam delapan pertandingan terakhir, menderita enam kekalahan dalam periode tersebut. Manajer berusia 40 tahun ini telah mengawasi musim terburuk tim dalam sejarah Liga Premier dan belum menunjukkan bahwa dia dapat dipercaya untuk memimpin klub ke depan. Penunjukan Amorim pada November 2024 setelah menggantikan Erik ten Hag awalnya membawa gelombang optimisme kembali ke klub, tetapi kini tampaknya akan berakhir dengan mengecewakan.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!