Berita

Mengapa Achraf Hakimi Minta Maaf kepada Fans Inter Setelah Gol Pertama di Final Liga Champions

Ringkasan Berita

  • Achraf Hakimi mencetak gol pembuka untuk PSG di final Liga Champions dan meminta maaf kepada fans Inter Milan.

  • Hakimi, mantan bek Inter, menghargai kenangan bersama klub meski kini bermain untuk PSG.

  • Gol Hakimi di final menegaskan reputasinya sebagai bek sayap top dunia dan pentingnya hubungan dengan fans.

Achraf Hakimi meminta maaf kepada fans Inter setelah mencetak gol untuk PSG di final Liga Champions.

Gol Pembuka di Final Liga Champions

Achraf Hakimi, mantan bek Inter Milan, meminta maaf kepada para penggemar lamanya pada Sabtu setelah mencetak gol pembuka di Final Liga Champions untuk Paris Saint-Germain (PSG). Pemain internasional Maroko ini membuka skor hanya dalam 12 menit di Allianz Arena, mengarahkan bola ke gawang kosong dari assist Désiré Doué. Gol tersebut dicetak tepat di depan bagian stadion yang ditempati oleh fans Inter, dan Hakimi meminta maaf kepada mereka setelah bola melewati garis gawang.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Kenangan Bersama Inter Milan

Alasan permintaan maaf Hakimi cukup jelas, mengingat ia adalah mantan bek Inter dan juara Serie A 2021. Hakimi hanya menghabiskan satu musim di Stadio Meazza, membuat 47 penampilan di bawah Antonio Conte. Selama waktunya dengan Nerazzurri, pemain internasional Maroko ini mencetak tujuh gol dan memberikan 11 assist. Hakimi bergabung dengan PSG pada musim panas 2021 dengan biaya transfer sebesar €68 juta, atau sekitar Rp1,1 triliun.

Hakimi, yang juga mantan bek Real Madrid, baru-baru ini agennya menolak untuk menyalahkan mantan pelatih Merengues, Zinedine Zidane, atas penjualan kliennya ke Inter pada tahun 2020. Menurut Alejandro Camaño, agen Hakimi, Inter merekrutnya karena mereka sangat menginginkannya. PSG memahami bahwa Hakimi akan menjadi salah satu yang terbaik di dunia, dan mereka tidak salah.

Kepergian Hakimi dari Madrid disebabkan oleh kehadiran Dani Carvajal, yang telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam posisi yang sama. Persaingan tersebut meningkatkan kemampuan Achraf. Itu bukan kesalahan Zidane. Hakimi memiliki persahabatan yang baik dengan Zidane dan anak-anaknya, tetapi mereka membutuhkan Hakimi untuk bermain dalam 40 pertandingan. Real Madrid selalu memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.

Gol Hakimi di final Liga Champions ini menjadi momen penting bagi PSG, yang berusaha untuk memenangkan gelar bergengsi tersebut. Namun, bagi Hakimi, gol ini juga membawa perasaan campur aduk, mengingat sejarahnya dengan Inter Milan. Permintaan maafnya kepada fans Inter menunjukkan betapa ia masih menghargai waktu dan dukungan yang ia terima selama berada di klub tersebut.

Dalam sepak bola, hubungan antara pemain dan fans sering kali lebih dari sekadar permainan di lapangan. Hakimi, dengan permintaan maafnya, menunjukkan bahwa ia menghargai hubungan tersebut dan ingin menjaga kenangan baik dengan para pendukung Inter. Ini adalah contoh bagaimana sepak bola bisa menjadi lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga tentang hubungan dan penghargaan.

Hakimi telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek sayap terbaik di dunia, dan penampilannya di final Liga Champions ini hanya menambah reputasinya. Dengan kemampuannya yang luar biasa, tidak mengherankan jika banyak klub besar tertarik padanya. Namun, bagi Hakimi, menjaga hubungan baik dengan fans dan klub-klub sebelumnya tampaknya sama pentingnya dengan kesuksesan di lapangan.

Keberhasilan Hakimi di PSG juga menunjukkan betapa pentingnya keputusan transfer yang tepat dalam karier seorang pemain. Dengan bergabung dengan PSG, Hakimi mendapatkan kesempatan untuk bermain di level tertinggi dan terus mengembangkan kemampuannya. Ini adalah keputusan yang tepat untuk kariernya, meskipun meninggalkan klub yang ia cintai seperti Inter Milan.

Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, pemain harus membuat keputusan sulit untuk mencapai potensi penuh mereka. Hakimi telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, ia dapat mencapai puncak kariernya sambil tetap menghargai hubungan yang telah ia bangun sepanjang perjalanan.

Untuk para penggemar Inter, meskipun Hakimi kini bermain untuk tim lain, kenangan akan kontribusinya selama di klub tidak akan mudah dilupakan. Permintaan maafnya setelah mencetak gol menunjukkan bahwa ia masih memiliki tempat khusus di hati para penggemar Inter.

Sepak bola adalah tentang lebih dari sekadar kemenangan dan kekalahan. Ini tentang hubungan, kenangan, dan momen-momen yang membuat olahraga ini begitu istimewa. Hakimi, dengan permintaan maafnya, telah menunjukkan bahwa ia memahami hal ini dan menghargai setiap momen yang ia alami dalam kariernya.

Dengan demikian, meskipun Hakimi kini bermain untuk PSG, ia tetap akan dikenang sebagai salah satu pemain hebat yang pernah bermain untuk Inter Milan. Dan bagi para penggemar, kenangan tersebut akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!