Berita

Perombakan Besar Ajax, 7 Pemain Dipecat Lewat WhatsApp

Ringkasan Berita

  • Ajax Amsterdam mengalami perubahan besar setelah tiga musim tanpa gelar, termasuk penunjukan Johnny Heitinga sebagai pelatih baru.

  • Tujuh pemain Ajax diberitahu untuk meninggalkan klub melalui pesan WhatsApp, menunjukkan perubahan drastis dalam skuad.

  • Kepergian pemain mencerminkan masalah transfer dan ketidakstabilan manajerial di Ajax, yang memicu reformasi besar-besaran.

Ajax Amsterdam melakukan perombakan besar dengan memecat tujuh pemain melalui WhatsApp setelah musim mengecewakan.

Perubahan Drastis di Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam, klub sepak bola paling sukses dalam sejarah Belanda, kini sedang mengalami perubahan besar setelah musim yang mengecewakan tanpa gelar. Sejak kepergian Erik ten Hag ke Manchester United, Ajax belum lagi mengangkat trofi Eredivisie, dengan Feyenoord dan PSV mendominasi kancah domestik. Meskipun ada beberapa perbaikan di bawah asuhan Francesco Farioli, yang menstabilkan tim dan berjuang untuk gelar hingga pekan-pekan terakhir, Ajax kembali gagal. Tiga musim berturut-turut tanpa gelar tidak dapat diterima di Amsterdam, yang menyebabkan perubahan drastis dalam skuad.

Langkah besar pertama adalah menunjuk Johnny Heitinga dari Liverpool sebagai pelatih kepala baru. Klub juga telah mengonfirmasi penandatanganan penjaga gawang Vitezslav Jaros, juga dari Liverpool, dengan status pinjaman. Namun, perkembangan paling kontroversial berkaitan dengan kepergian pemain. Menurut media Belanda, tujuh pemain diberitahu bahwa mereka bisa meninggalkan klub melalui pesan grup WhatsApp. Untuk menambah luka, mereka sudah kehilangan akses ke tempat latihan dan tempat parkir mereka.

Daftar Pemain yang Harus Pergi

Chuba Akpom, mantan striker Arsenal, yang mencetak 11 gol musim lalu dan tampil mengesankan di Liga Europa, akan meninggalkan klub setelah masa pinjaman dengan Lille. Borna Sosa, pemain internasional Kroasia yang bergabung dari Stuttgart sebagai peraih medali Piala Dunia, hanya bermain 16 pertandingan sebelum dipinjamkan ke Torino, di mana ia terus mengalami kesulitan.

Jay Gorter, kedatangan Vitezslav Jaros berarti seorang penjaga gawang harus pergi. Gorter, yang gagal meyakinkan ketika diberi kesempatan, akan pergi. Statistiknya yang buruk – delapan pertandingan, satu clean sheet, 51% keberhasilan penyelamatan – tidak memenuhi standar Eredivisie, apalagi Ajax.

Carlos Forbs, yang direkrut dari Manchester City sebagai pengganti menjanjikan untuk Antony, mengalami kesulitan untuk memberikan dampak dan menjalani masa pinjaman yang tidak sukses di Wolves. Pada usia 21 tahun, ia masih diharapkan menarik minat dari klub lain.

Christian Rasmussen, penyerang Denmark yang datang dari akademi Nordsjaelland seharga Rp 48,5 miliar pada 2019, setelah lima tahun dan hanya 25 penampilan untuk Ajax, akan mencari klub baru. Kristian Hlynsson, yang digadang-gadang sebagai bintang masa depan sepak bola Islandia, menunjukkan janji di Ajax tetapi mengalami kemunduran musim lalu, hanya mencetak dua gol dan kehilangan tempat di starting eleven.

Branco van den Boomen, gelandang yang datang dari Toulouse dengan harapan tinggi tetapi gagal untuk memantapkan dirinya. Meskipun mencetak gol melawan Slavia Praha, kontribusinya secara keseluruhan mengecewakan.

Penanganan kepergian pemain ini mencerminkan masalah yang lebih luas di Ajax, termasuk kegagalan transfer, ketidakstabilan manajerial, dan skandal di tingkat dewan dalam beberapa tahun terakhir.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!