Gasperini: Roma Harus Bangkit Meski Kalah di Laga Besar
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaGian Piero Gasperini menyoroti kekurangan Roma dalam laga besar, namun yakin dengan fondasi kuat untuk masa depan.
Roma dan Rekor Buruk di Laga Besar
Gian Piero Gasperini mengakui bahwa AS Roma memiliki catatan buruk dalam pertandingan besar musim ini. Meski begitu, ia percaya bahwa ada fondasi kuat yang bisa dibangun untuk masa depan. Kekalahan terbaru dari Juventus menunjukkan bahwa Roma masih kehilangan sesuatu dibandingkan dengan tim-tim besar lainnya. Namun, Gasperini tetap optimis dengan performa timnya.
Baca juga : Man Utd Siapkan Tawaran Rp1,3 Triliun untuk Bintang Muda Juventus
Dalam pertandingan melawan Juventus, Roma kembali mengalami kekalahan meski Tommaso Baldanzi berhasil mencetak gol hiburan di akhir laga. Francisco Conceicao dan Lois Openda menjadi penentu kemenangan Juventus setelah memanfaatkan kesalahan pertahanan Roma yang dirombak total.
Fondasi Kuat untuk Masa Depan
Gasperini menyoroti bahwa meskipun Roma kalah, ada banyak hal positif yang bisa diambil dari pertandingan tersebut. “Kami kehilangan terlalu banyak umpan di lini serang, padahal kami memiliki semua syarat untuk menciptakan lebih banyak peluang,” ujar Gasperini kepada Sky Sport Italia.
Dia menambahkan bahwa meskipun Roma kehilangan presisi di akhir pertandingan, performa para pemain yang jarang tampil patut diapresiasi. Gasperini yakin bahwa Roma memiliki fondasi kuat untuk membangun tim yang hebat di masa depan.
Beberapa pemain kunci seperti Mario Hermoso dan Artem Dovbyk absen karena cedera, sementara Evan Ndicka dan Neil El Aynaoui sedang berlaga di Piala Afrika. Hal ini membuat Jan Ziolkowski mendapatkan kesempatan tampil sebagai starter ketiganya bersama Devyne Rensch yang ditarik ke lini belakang.
“Kami menghadapi pemain seperti Kenan Yildiz dan Francisco Conceicao yang tahu cara menguasai bola dan berlari ke ruang kosong,” jelas Gasperini. Meski kebobolan di akhir babak pertama, Roma mampu menahan Juventus hingga saat itu. Gasperini menilai performa timnya cukup baik, terutama dari pemain seperti Rensch dan Ziolkowski yang jarang bermain.
Roma tampak kurang tajam di lini depan, dengan Paulo Dybala yang bermain sebagai False 9 dan Matias Soulé yang kurang memberikan dampak. Gasperini menjelaskan bahwa Evan Ferguson belum sepenuhnya meyakinkannya, termasuk di babak kedua pertandingan tersebut.
“Ferguson belum sepenuhnya menyatu dengan semangat tim ini, begitu juga beberapa pemain baru lainnya,” ungkap Gasperini. Meski begitu, Gasperini tetap percaya pada kualitas teknis Dybala dan Soule yang jauh di atas pemain lainnya.
Leon Bailey yang masuk sebagai pemain pengganti harus keluar lagi setelah 20 menit karena masalah otot baru. Hal ini menambah daftar masalah cedera yang dihadapi Roma musim ini.
Roma memiliki catatan buruk dalam pertandingan besar, yang mulai mempengaruhi posisi mereka di klasemen. Gasperini mengakui bahwa timnya kalah dalam banyak pertandingan head-to-head, namun berhasil mengalahkan tim-tim seperti Como, Bologna, dan Lazio yang berada tepat di belakang mereka.
“Jika Anda kalah dalam tiga atau empat pertandingan ini, berarti ada sesuatu yang hilang dibandingkan dengan klub-klub tersebut,” kata Gasperini. Namun, dia menegaskan bahwa Roma memiliki klub yang kuat di belakang mereka dengan fondasi yang solid.
Proses pembangunan tim baru dimulai beberapa bulan lalu, dan Gasperini menekankan pentingnya fokus pada pembangunan masa depan Roma berdasarkan fondasi yang ada saat ini.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!