Ini terjadi pada 2013 oleh sebuah media berpengaruh di Inggris yang sangat ingin menjuarai Piala Dunia.
Pada 2013, media papan atas Inggris, The Independent, meramalkan starting line-up Inggris untuk Piala Dunia 2022. Tidak tanggung-tanggung, mereka dengan penuh percaya diri menyebut The Three Lions akan juara dengan pemain-pemain tersebut. Kini, setelah delapan tahun, bagaimana hasil ramalan itu?

Pada panggung internasional, prestasi Inggris kalah jauh dari negara-negara besar seperti Brasil, Jerman, atau Italia. Di Piala Dunia, Brasil mengoleksi lima gelar. Sementara Italia dan Jerman dama-sama berpesta di podium tertinggi empat kali.

Ketika negara-negara lain terus menambah piala, seperti Prancis yang kini punya dua piala, Inggris masih setia dengan satu-satunya gelar yang didapatkan pada 1966. Selebihnya, prestasi maksimal yang dicatat The Three Lions adalah masuk ke semifinal Piala Dunia 1990.

Karena kerinduan publik terhadap Piala Dunia itulah, berbagai prediksi dan ramalan sering dimunculkan suporter serta media-media Inggris. Salah satunya dilakukan The Independent pada 2013, yang menyebut Inggris akan juara Piala Dunia 2022. Bahkan, mereka menyertakan starting line-up tim tersebut.



Dan, berikut ini nasib starting line-up imajinasi The Independent tersebut setelah delapan tahun berlalu:


GK: Jack Butland

Butland dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di sepakbola Inggris setelah terpilih sebagai bagian dari skuad Roy Hodgson untuk Euro 2012 pada usia 19 tahun. Dia menjadi kiper termuda yang pernah bermain untuk Three Lions di tahun yang sama.

Kemudian, dia menghabiskan lima tahun di Liga Premier bersama Stoke City. Tapi, tidak pernah berhasil mendapatkan jersey No.1 timnas.

Sempat bermain di Championship Division setelah The Potters terdegradasi, Butland kini membela Crystal Palace sejak awal musim lalu. Di sana, dia tetap sebagai penjaga gawang cadangan. Dia juga tidak pernah bermain untuk Inggris lagi. Dia hanya memiliki sembilan caps.


RB: Chris Smalling

Smalling memenangkan gelar Liga Premier keduanya pada 2012/2013 dan disebut-sebut oleh banyak orang sebagai penerus alami Rio Ferdinand untuk Manchester United dan Inggris.

Setelah tidak disukai Ole Gunnar Solskjaer, bek tersebut meninggalkan Old Trafford ke AS Roma pada 2019. Awalnya dengan status pinjaman dan kemudian secara permanen pada musim berikutnya. Mengoleksi 31 pertandingan internasional, Smalling dengan nyaman menjadi salah satu kisah sukses Inggris.

Tapi, itu dulu. Sekarang, Smalling bukan lagi pemain nasional. Bahkan, dia tidak ikut ke Euro 2020, UEFA Nations League, maupun Kualifikasi Piala Dunia 2022.


CB: Nathaniel Chalobah

Pada saat tim ini dibentuk, Chalobah belum melakukan debut di Liga Premier. Tapi, dia baru saja menikmati masa pinjaman yang menjanjikan dengan Watford di Championship Division.

Lima masa pinjaman lainnya menyusul untuk produk Akademi Chelsea pada tahun-tahun berikutnya di klub-klub termasuk Nottingham Forrest dan Napoli. Lalu, dia kembali ke Inggris dan akhirnya memainkan pertandingan liga pertamanya untuk The Blues selama musim 2016/2017.

Sayang, dia berjuang untuk membuat dampak di Stamford Bridge. Kemudian, Chalobah meninggalkan klub ke Watford pada 2017 dan kemudian pindah ke Fulham pada 2021.

Chalobah melakukan debut untuk Inggris pada 2018, sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan Spanyol. Dia bermain selama 6 menit 54 detik. Itu menempatkan dirinya hanya satu detik di depan rekor Martin Kelly untuk karier terpendek di The Three Lions dalam sejarah.




CB: Phil Jones

Phil Jones menjadi salah satu pemain timnas yang terlupakan. Dia benar-benar terlihat nyata selama waktunya di Blackburn Rovers dan tahun-tahun awal di Manchester United. Tapi, bek itu telah menghilang cukup lama karena cedera dan tidak pernah lagi bermain untuk The Three Lions. 


LB: Luke Shaw

Dengan Luke Shaw yang telah berkembang menjadi salah satu full back terbaik dunia dalam beberapa tahun terakhir, ramalan The Independet terbukti. Shaw menjadi andalan MU dan menjadi salah satu bintang Inggris di Euro 2020. Hanya saja untuk Piala Dunia 2022 masih harus dibuktikan lagi.


RW: Wilfried Zaha

Wilfried Zaha berkembang menjadi pemain yang bagus bersama Cryastal Palace dan tetap eksis di level atas hingga hari ini. Sayang, ramalan The Independen tidak semuanya benar. Itu karena Zaha telah meninggalkan Inggris dan berpaling ke Pantai Gading.




CM: Ross Barkley

Ross Barkley menikmati musim terobosan yang mengesankan di Everton pada 2013/2014. Penampilan bagus di lapangan membuatnya dijuluki Paul Gascoigne baru oleh penggemar dan pakar.

Meski berjuang untuk memenuhi harapan tinggi itu, gelandang itu masih menyelesaikan kepindahan 15 juta (Rp286 miliar) ke Chelsea pada Januari 2018. Dia telah berjuang untuk mempertahankan tempatnya di Stamford Bridge. Jadi, dia menghabiskan musim 2020/2021 dengan status pinjaman di Aston Villa.

Pemain berusia 27 tahun itu kembali ke Chelsea musim ini dan terus menjadi pemain cadangan. Dan, sejak 2019, dia tidak pernah bermain untuk The Three Lions. Dia kalah bersaing dengan pemain seperti Mason Mount, Phil Foden, Jack Grealish, James Maddison, dan Emile Smith Rowe.


CM: Jack Wilshere

Pernah dianggap sebagai masa depan sepakbola Inggris, Jack Wilshere melakukan debut di Arsenal pada 2008 dan menjadi terkenal dengan penampilan brilian melawan Barcelona di Liga Champions pada Februari 2011. Tapi, dia meninggalkan The Gunners pada 2018 setelah serangkaian masalah cedera.

Pemain berusia 29 tahun itu kemudian menjalani masa-masa sulit di West Ham United dan Bournemouth sebelum dilepas pada akhir musim 2020/2021. Dan, dia masih tanpa klub dan baru-baru ini diizinkan berlatih dengan Arsenal.


LW: Jordon Ibe

Ada harapan di Liverpool bahwa Jordon Ibe bisa mengikuti jejak Raheem Sterling. Tapi, ketika karier Sterling moncer, Ibe justru sebaliknya.  Dia bergabung dengan Bournemouth dalam kesepakatan 15 juta pounds (Rp286 miliar) pada  2016. Dia gagal membenarkan label harga itu setelah hanya mencetak lima gol dalam 92 penampilan.

Pemain berusia 25 tahun itu belum pernah bermain untuk tim senior Inggris dan saat ini berstatus free agent. Dia dilepas setelah tampil satu kali sebagai pemain pengganti untuk Derby County pada musim 2020/2021.




FW: Daniel Sturridge

Daniel Sturridge bergabung dengan Liverpool pada Januari 2013 dan membentuk kemitraan yang brilian dengan Luis Suarez. Dia mencetak 21 gol di liga pada 2013/2014 dan mendapatkan tempat di PFA Team of The Year.

Tapi, beberapa tahun terakhirnya di Anfield digagalkan oleh serangkaian masalah cedera, dan dia akhirnya digantikan oleh Roberto Firmino. Dia bergabung dengan klub Turki Trabzonspor pada 2019, tapi dibebaskan pada Maret 2020 setelah menjalani larangan empat bulan karena melanggar aturan judi.

Striker tersebut menyatakan keinginan untuk kembali ke Liga Premier. Tapi, justru bergabung dengan klub A-League, Perth Glory, pada Oktober 2021.


FW: Chuba Akpom

Chuba Akpom mencuri perhatian saat di tim junior Arsenal. Tapi, dia tidak pernah mampu mengulanginya di tim utama The Gunners. Akpom gagal mencetak gol dalam 12 penampilan di semua kompetisi.

Kemudian, setelah enam masa pinjaman berbeda dari Emirates Stadium, dia bergabung dengan klub Liga Super Yunani, PAOK, dengan kontrak permanen pada 2018. Striker itu membantu mereka memenangkan liga dan piala di musim debutnya sebelum kembali ke Inggris bersama Middlesbrough pada 2020. Akpom mencetak lima gol dalam 40 penampilan untuk tim Championship dan sekarang kembali ke PAOK dengan status pinjaman selama satu musim.

Sayangnya Akpom memilih mengalihkan kesetiaan internasionalnya ke Nigeria pada 2019. Tapi, dia belum melakukan debut untuk The Super Eagles.