Simalakama Kevin Diks, Ingin Bela Timnas Indonesia Tapi PSSI Gerak Lambat

"Birokrasi. Birokrasi. Birokrasi."

Berita | 30 November 2021, 13:03
Simalakama Kevin Diks, Ingin Bela Timnas Indonesia Tapi PSSI Gerak Lambat

Libero.id - Pemain FC Copenhagen, Kevin Diks, menjadi satu dari empat pemain yang direkomendasikan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk bisa segera dinaturalisasi. 

PSSI lantas bergerak dan memasukkan nama pemain yang telah membela timnas Belanda kelompok usia muda U-19 - U-21 itu untuk direkomendasi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar segera diproses sebagai WNI. 

Tapi apakah benar, kalau PSSI selaku jembatan pertama naturalisasi pemain telah benar-benar gerak cepat? Nyatanya, kalau kita merujuk pernyataan yang dilontarkan oleh Kevin Diks sendiri, pada tahun 2019, PSSI selama ini bersikap pasif.

Kevin mengaku sudah sering mengajukan proses untuk menjadi WNI, tetapi wewenang sepenuhnya bukan kepadanya. Ia cuma punya keinginan yang kuat dan selebihnya regulasi yang mengatur.

" Saya tertarik memperkuat negara dari leluhur saya. Saya pikir mereka bangga. Bukan saya yang memutuskan tapi PSSI," ucapnya suatu kali.

Diks memang dalam banyak kesempatan  terang-terangan ingin membela skuad Garuda.  Dan mantan pemain Fiorentina itu bukanlah pemain sembarangan. Ia bek yang kokoh dan punya statistik berkelas. 

''Tetapi, selama PSSI tidak menandatangani atau mengontak saya, saya belum mau berbicara terlalu jauh dulu,'' kata Diks dalam wawancara dengan pesepak bola Yussa Nugraha di akun Youtube-nya beberapa waktu lalu.

''Saya sebetulnya sudah memberi tahu agen saya bahwa Indonesia adalah asal usul saya berasal. Jadi, saya tidak akan mengatakan 'tidak' untuk persoalan itu,'' tambahnya.

Tampaknya ada sejumlah aturan yang memang secara birokrasi tidak instan untuk diurus. Tetapi seharusnya, PSSI sudah tau kapan harus ambil ancang-ancang, dan seharusnya PSSI bisa membuat skala prioritas untuk para pemain yang hendak dinaturalisasi.

Ketimbang memproses nama-nama vetaran yang kariernya sudah akan berakhir, lebih baik menaruh investasi pada para pemain muda seperti Diks, apalagi ia punya reputasi bermain bagus di klub-klub Eropa.

Pendek kata. Mari kita lihat bagaimana pergerakan dari proses yang katanya sedang diupayakan ini.

(gigih imanadi darma/mag)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network