Kisah Samuel Eto'o, Dari Striker Top Jadi Presiden Asosiasi Sepakbola Kamerun

"Jika Indonesia ketua PSSI diisi purnawirawan polisi, maka di Kamerun adalah pemain legendaris."

Biografi | 14 December 2021, 12:15
Kisah Samuel Eto'o, Dari Striker Top Jadi Presiden Asosiasi Sepakbola Kamerun

Libero.id - Samuel Eto'o terpilih sebagai Presiden Asosiasi Sepakbola Kamerun (FECAFOOT). Penyerang legendaris itu akan mengelola sepakbola di negara asalnya selama empat tahun dengan target pertama lolos ke Piala Dunia 2022.

Layaknya George Weah di Liberia, Didier Drogba di Pantai Gading, atau Mohamed Salah di Mesir, tidak ada orang di Kamerun yang tidak mengenal Eto'o. Itu karena dia adalah pemain ekspor terbaik dari sepakbola Afrika. Dia menjadi pemain pencetak gol terbanyak sepanjang masa Kamerun. 

Ketika baru berusia 16 tahun, Eto'o  bergabung dengan Real Madrid Castilla. Tapi, dia kurang bersinar sehingga dipinjamkan ke Leganes, Espanyol, dan Real Mallorca untuk mendapatkan jam terbang.

Eto'o kemudian menandatangani kontrak permanen dengan Mallorca pada 2000. Di sana, dirinya mencetak 54 gol dalam 133 pertandingan untuk memantapkan posisi sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Dan, itu membuat Barcelona melayangkan proposal transfer.

Kepindahan Eto'o ke Barcelona terjadi pada 2004. Di Camp Nou, dia memenangkan tiga gelar La Liga dan meraih dua gelar Liga Champions (2005/2006 dan 2008/2009). Hebatnya, dia mencetak gol di kedua final. Pada 2006, Eto'o juga menjadi orang Afrika pertama dan satu-satunya yang memenangkan El Pichichi setelah mencetak 26 gol dalam 34 pertandingan.

Penyerang itu mencetak total 108 gol dalam 144 pertandingan di Camp Nou sebelum bergabung dengan Inter Milan pada 2009. Di Italia, dia memenangkan mahkota Liga Champions ketiganya serta gelar Serie A pada 2009/2010 dan Piala Dunia Antarklub 2010.

Di level iinternasional, Eto'o membantu Kamerun memenangkan dua Piala Afrika berturut-turut pada 2000 dan 2002. Dia juga menjadi pencetak rekor gol turnamen dengan 18 gol. Pada 2000, Eto'o juga membimbing Kamerun meraih medali emas Olimpiade Sydney, dan mencetak gol di final.

Setelah gantung sepatu, Eto'o sebenarnya menjauhi sepakbola. Dia aktif dalam sejumlah aktivitas sosial. Tapi, pekan ini dia kembali ke lapangan untuk mencalonkan diri menjadi presiden FECAFOOT, dan sukses terpilih.

Dalam proses pemilihan, pemain terbaik Afrika empat kali itu mengalahkan saingannya Seidou Mbombo Njoya, yang menjadi wakil presiden keempat di Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF).

Sebenarnya, ada tujuh kandidat yang seharusnya mengikuti pemilihan. Tapi, lima dari mereka mengundurkan diri di pagi hari sebelum pemilihan berlangsung. Dan, beberapa di antara mereka yang masuk dalam bursa pencalonan pada Sabtu (11/12/2021) pagi adalah mantan pemain timnas Kamerun, seperti Emmanuel Maboang Kesack dan Jules Denis Onana.

"Kami harus membawa pesepakbola ke pusat kebijakan kami. Adalah peran kami untuk memastikan bahwa mereka yang memainkan disiplin ini mendapatkan penghidupan yang layak darinya," ujar Eto'o, dilansir BBC Sport.

Mantan bintang Barcelona, ​​Inter, dan Chelsea itu juga berjanji akan membangun setidaknya 10 stadion selama masa jabatannya. "Saya telah berbicara dengan komunitas bisnis dan kami yakin kami akan mendapatkan investor yang tepat yang dapat menemani kami dalam memenuhi tujuan kami," kata Eto'o.

Pencalonan Eto'o telah memicu perhatian populer dengan proses pertemuan yang disiarkan langsung di televisi nasional Kamerun. Dan, dia sekarang harus mulai bekerja merealisasikan janjinya mengembalikan kejayaan sepakbola Kamerun sama seperti saat aktif menjadi pemain.
 

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network