Kisah Mahasiswa S2 Bikin Desertasi Lemparan Rory Delap

"Teknik lemparan yang ternyata sangat ilmiah untuk diteliti. Unik!"

Biografi | 20 December 2021, 07:54
Kisah Mahasiswa S2 Bikin Desertasi Lemparan Rory Delap

Libero.id - Rory Delap memperkuat Stoke City pada 2007-2013. Bukan hanya dikenal sebagai bek hebat yang tangguh, pemain Irlandia itu juga punya sesuatu yang ikonik, yaitu lemparan ke dalam yang mampu menjangkau kotak penalti.

Saat melakukan throw-in, Delap dikenal memiliki cara yang tidak biasa. Normalnya, lemparan ke dalam hanya mencapai 2-3 meter. Tapi, yang dikerjakan Delap bisa meluncur belasan hingga puluhan meter. Tak jarang, itu memudahkan rekan-rekannya untuk mencetak gol.

Meski sudah pensiun, kemampuan Delap itu membuat seorang mahasiswa S2 jurusan Statistika Terapan dari Universitas Aberdeen bernama George Innes  melakukan penelitian untuk tugas akhirnya. Dia telah menyelesaikan disertasi 12.000 kata dengan tema lemparan Delap.

Tak kuasa menahan senangnya, George yang berkesempatan bertemu langsung dengan Delap. Dia mengunggah kebersamaan mereka itu di Twitter. Innes juga berpose dengan disertasi yang berjudul "Blissful Ignorance: the Butterfly Effect's place in Chaos Theory" itu.

Kedengarannya cukup sederhana. Tapi, deskripsi dari desertasinya berbunyi: "Sebuah studi teoretis tentang bagaimana dua gol yang dicetak oleh Stoke City langsung dari lemparan panjang Rory Delap dalam kekalahan 2-3 melawan Everton pada 14 September 2008". 

Mengenai hal itu, Innes memberi penjalasan. "Anda akan berasumsi bahwa pembimbing universitas mana pun akan mencemooh gagasan untuk disertasi ini. Tapi, kenyataannya, ide ini orisinal, dan itu membuat saya lulus dengan predikat pujian (cum laude)," kata Innes kepada SPORTbible.

"Meski begitu, saya pikir dosen-dosen saya menganggapnya cukup orisinal. Ternyata, hasilnya membuat saya bangga," tambah Innes.

Dia kemudian mengungkapkan bahwa sempat punya ide lain untuk disertasinya sebelum akhirnya memutuskan meneliti lemparan Delap. "Saya penggemar berat sepakbola. Jadi, ketika saya membuat pilihan saya menjadi beberapa opsi, saya tahu saya ingin menulis tentangnya. Itu juga mungkin yang paling tidak masuk akal," ungkap Innes.

Terlepas dari kesukaannya pada Delap dan lemparan panjang yang luar biasa, Innes sebenarnya bukan penggemar Stoke. "Saya lahir dan dibesarkan di Aberdeen. Jadi, tentu saja saya adalah penggemar Aberdeen, meski saya tidak menyangkal Stoke lebih hebat," tambah Innes.

Menariknya, pada awalnya, Delap mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika dihubungi untuk menjadi subyek disertasi. Tapi, setelah semuanya selesai dan berjalan lancar, dia hanya bisa berharap bahwa Innes bisa mendapatkan gelar doktor dan menjadi akademisi yang sukses.

"Saya hanya harus berterima kasih kepadanya. Rasanya seperti akhir yang sempurna untuk kisah disertasi," kata Delap.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network