Kisah Dua Kompetisi Utama di Inggris Banjir Pasien Covid-19, Miris!

"Kompetisi sepakbola terbaik di dunia saja bisa kolaps, apalagi di negara berkembang."

Feature | 21 December 2021, 18:00
Kisah Dua Kompetisi Utama di Inggris Banjir Pasien Covid-19, Miris!

Libero.id - Badai Covid-19 yang melanda Inggris, berdampak besar pada sepakbola. Varian baru Omicron yang dengan cepat tersebar di Inggris membuat klub-klub di dua kompetisi utama, Liga Premier (EPL) dan Liga Sepakbola Inggris (EFL), harus merelakan para pemain masuk ruang karantina.

Boxing Day 2021 tampaknya akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pertandingan paling penting di kompetisi Inggris itu terancam dengan kehadiran Virus Corona jenis baru yang berasal dari Afrika Selatan.

Akhir pekan lalu, sebelum pertandingan digelar, total 90 pemain yang dites PCR dinyatakan positif Covid-19. Itu jumlah terbanyak pemain terpapar sejak musim 2021/2022 kembali digelar dengan kehadiran penonton normal.

Namun, klub Liga Premier dan EFL telah memilih untuk memenuhi perlengkapan persyaratan pertandingan, meski badai Covid-19 masih melanda Inggris. Itu artinya mereka akan tetap menyelenggarakan pertandingan, meski mungkin saja 50% anggota skuad harus dikarantina.

Pada pertemuan Senin (20/12/2021), 20 klub Liga Premier membahas kelanjutan kompetisi setelah enam pertandingan akhir pekan lalu ditunda. Tidak ada pemungutan suara yang dilakukan saat semua sepakat tentang dua putaran pertandingan tetap diadakan selama lima hari pada periode Natal-Tahun Baru

Seperti dilansir BBC Sport, setiap klub tetap diharuskan bermain di liga jika memiliki 13 pemain lapangan dan satu kiper yang bugar. Itulah mengapa Chelsea, yang mencoba untuk menunda pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers, tidak dikabulkan. Sebab, mereka punya minimal 14 pemain fit.

Sialnya, tak lama setelah pertemuan itu, Liga Premier mengkonfirmasi ada 90 kasus positif baru dari 12.345 tes yang dilakukan pada pemain dan staf pada 13 dan 19 Desember 2021. Angka itu lebih dari dua kali lipat dari 42 kasus minggu sebelumnya, yang merupakan rekor sejak pandemi dimulai.

Untuk mengatasinya, usaha vaksinasi terus dilakukan. Mereka mendesak pemain mau disuntik. Itu karena statistik Liga Premier menunjukkan hanya 77% pemain yang sudah divaksin dosis kedua, sementara 84% pemain memiliki setidaknya dosis pertama. Jika staf dimasukkan dalam analisis ini, angkanya naik menjadi 92%.

Liga Premier mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas tentang mengadaptasi proses penundaan Covid-19. Pertandingan antara Aston Villa dan Burnley yang dibatalkan dalam waktu dua jam menjadi contohnya. Lima dari enam pertandingan Sabtu juga dibatalkan. 

Liverpool juga termasuk diantara sejumlah klub yang mendorong penundaan pertandingan pekan 20. Juergen Klopp mengatakan bermain pada 26 dan 28 Desember 2021 tidak layak.

"Tidak mungkin, kami tidak memiliki pemain. Kami harus berpikir kami akan mendapatkan satu atau dua kasus tambahan. Kami tidak bisa memaksakan semuanya. Pada 26 dan 28, itu tidak mungkin. Kami lebih suka bermain, tapi kami butuh bantuan dengan jadwal," kata Klopp.

Tujuh tim Liga Premier yang masih bermain di Piala Liga juga menghadapi pertandingan pada 21 dan 22 Desember dan akan memainkan tiga pertandingan Liga Premier pada periode itu dan pada 2 Januari 2022. 

Klub tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Banyak desas-desus tentang pembatasan sosial dan lockdown nasional di Inggris. Jika itu terjadi, akan memangkas kehadiran dan pendapatan tiket stadion. Mengetahui kemungkinan itu, klub enggan menyetujui jeda yang mungkin tidak mereka butuhkan.

Sepuluh pertandingan Liga Premier sudah perlu dijadwal ulang dalam kalender yang tidak memiliki ruang untuk mereka sampai FA menghapus minggu yang dialokasikan untuk replay putaran ketiga Piala FA pada Januari 2022.

Ada diskusi tentang apakah semifinal Piala Liga bulan depan harus kembali ke satu pertandingan atau dua leg seperti biasanya. Keputusan apa pun seputar itu akan dipengaruhi oleh apakah pertandingan perempat final minggu ini akan dilanjutkan, dan seperti apa situasi keseluruhan di Inggris.

Dan, Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), terus mendesak anggotanya untuk divaksinasi sambil mencoba memastikan pemain tidak digunakan sebagai pion dalam permainan marketing yang lebih luas.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network