Wasit Liga 3 Sulsel Babak Belur Jadi Bulan-Bulanan Pemain

"Sungguh sangat disayangkan, aksi kekerasan terus terjadi di kompetisi Tanah Air"

Viral | 24 December 2021, 23:58
Wasit Liga 3 Sulsel Babak Belur Jadi Bulan-Bulanan Pemain

Libero.id - Laga antara Gasma Enrekang vs PS Nene Mallomo pada putaran 6 besar Liga 3 Sulsel pada Jumat sore (24/12/2021), sempat terhenti di menit akhir babak pertama karena terjadi aksi kekerasan kepada wasit.

Terhentinya pertandingan tersebut tidak lepas dari kericuhan yang menyebabkan pengadil lapangan harus dilarikan ke RSUD Massenrempulu. Dalam laga tersebut, Romy Rewa selaku wasit utama asal Kabupaten Gowa dilumat habis-habisan oleh pemain PS Nene Mallomo.

Aksi kekerasan itu bermula saat terjadi saat pertandingan baru berjalan sekitar 25 menit. Saat itu terjadi pelanggaran untuk Gasma Enrekang yang mendapat protes keras dari pelatih PS Nene Mallomo. Kerasnya protes tersebut kemudian membuat sang pelatih dihadiahi kartu merah.

Tak terima dengan keputusan wasit, sejumlah pemain dan official PS Nene Mallomo beserta pelatih menyerang wasit secara beramai-ramai. Namun, beruntung para panitia dan pihak keamanan dengan cepat melerai kejadian itu sehingga dapat dinetralisir.

Puncaknya, saat laga memasuki menit tambahan waktu babak pertama, terjadi sebuah pelanggaran yang berbuah tendangan bebas bagi PS Nene Mallomo tepat sekitar satu meter dari kotak penalti Gasma Enrekang.

Wasit Romy pun telah mengatur jarak pagar betis pemain Gasma Enrekang, tapi para pemain PS Nene Mallomo memprotes keputusan tersebut, karena menurut mereka jarak pagar betis dengan titik tendangan bebas terlalu dekat.

Protes berlanjut dengan mendorong dan mengerumuni wasit. Hingga akhirnya wasit menghadiahi kartu kuning kepada salah satu pemain PS Nene Mallomo. Sontak keputusan itu justru menyulut emosi para pemain PS Nene Mallomo hingga menyerang dan memukul wasit secara beramai-ramai.

Dalam aksi yang tidak perlu tersebut, wasit yang sudah tersungkur di tanah pun masih juga dipukuli oleh para pemain PS Nene Mallomo.

Aparat kepolisian bersama panitia kemudian bergegas menghalau para pemain dari PS Nene Mallomo dan membawa wasit Romy yang kepalanya sudah ditutupi banyak darah ke tim medis untuk mendapatkan perawatan.

Respon PSSI

Terkait dengan insiden tersebut, PSSI selaku badan sepakbola tertinggi di Indonesia sangat menyayangkan tindakan tersebut dan menilai tindakan pemukulan tersebut harus diproses ke pihak kepolisian.

"Ini perbuatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) Asprov Sulawesi Selatan, pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi seperti dilansir dari situs resmi PSSI.

Yunus juga berharap Komdis Asprov Sulsel untuk menghukum seberat-beratnya kepada semua yang terlibat dalam insiden tersebut tanpa terkecuali.

"Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan. Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama.’’

Adapun Mochamad Iriawan selaku Ketum PSSI  juga sudah berkomunikasi dengan Sekum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Jafri untuk mengetahui kejadian ini. Dalam penjelasan lebih lanjut, pihak Ahmadi berjanji akan menghukum berat semua pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.

‘’Saya ingin semua wasit yang bertugas di lapangan dilindungi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,’’ tambah Iriawan.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network