Libero.id - Momen-momen seru bin ajaib bin aneh bin memalukan di kancah sepak bola Indonesia, tampaknya tak akan pernah habis. Entah dengan kata apalagi untuk menggambarkan betapa sepak bola Indonesia penuh dengan tanda tanya.
Kali ini terjadi di babak 16 besar Liga 3 Aceh yang mempertemukan antara Persidi Idi melawan PSGL Gayo Lues. Alih-alih menyaksikan sepak bola yang indah dan atraktif, laga yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, pada Selasa (21/12) yang lewat itu, malah justru berujung ricuh.
Belum juga selesai babak pertama, para penonton yang berada di tribun mendapat tontonan tambahan gratis. Dimana para pemain terlibat baku hantam, dan di momen-momen seperti itu sudah pasti kemampuan bela diri jenis apapun pasti ditunjukkan, mau itu kungfu atau pencak silat, pokoknya lawan mesti jadi tujuan sasaran.
Dilansir dari @harianrakyataceh, kejadian memalukan itu bermula pada menit ke-38, ketika pemain Persidi, Reza Rafika yang sedang hendak mengamankan bola di sisi kanan pertahanan PSGL, oleh bek PSGL, Muhammad Okka Fadhillah tampak menyikut Rafika. Wasit yang memimpin laga, M Yasir, malah tidak meniup peluit tanda pelanggaran.
Bola tersebut lantas langsung dioper ke pemain PSGL, Fitra Akbar. Saat hendak mengontrol bola, pemain Persidi mengambil bola dari belakang, dan barulah wasit meniup peluit tanda pelanggaran.
Dan hanya sepersekian detik, pemain Persidi yang melakukan pelanggaran, tampak ditonjok di bagian dada oleh pemain nomor punggung 14, Rizky Ramadhan. Dan terjadilah apa yang biasanya terjadi.
Momen itu jadi bahan humor bagi akun-akun sosial media sepak bola di Indonesia. Dan tidak penting berapa skor dalam laga itu, yang terpenting dan perlu digarisbawahi ialah bahwa sepak bola kita di level bawah belum menunjukkan kemajuan yang diinginkan.
Berulangkali kita disajikan hal-hal yang membuat kita elus dada. Dan kalau begini terus, mau dibawa kemana sepak bola negeri ini? Silahkan dijawab !
(gigih imanadi darma/gie)
Opini