Pelatih Singapura: Kartu Kuning Pertama Safuwan Bukan Pelanggaran

""Mentalitas pantang menyerah ini paling penting jika kami ingin berkembang," kata Tatsuma Yoshida."

Analisis | 26 December 2021, 07:26
Pelatih Singapura: Kartu Kuning Pertama Safuwan Bukan Pelanggaran

Libero.id - Pelatih timnas Singapura Tatsuma Yoshida menilai beberapa keputusan wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi dari Oman yang memimpin laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 merugikan timnya. Salah satunya adalah keputusan memberi kartu kuning pertama untuk Safuwan Baharudin yang kemudian diikuti dengan kartu kuning kedua di akhir babak pertama. Safuwan pun meninggalkan lapangan dengan protes keras kepada wasit.

Yoshida mengatakan: “Kartu kuning pertama Safuwan bukanlah pelanggaran, sementara kartu merah Irfan dan Hassan adalah hasil dari upaya mereka. Sulit untuk menerima (keputusan wasit), tetapi saya mencoba menerima," katanya dikutip Straits Times.

“Saya mengatakan kepada anak-anak sebelum pertandingan untuk tidak melewatkan kesempatan menjadi finalis dan tanggapan mereka adalah seperti terlihat pada penampilan mereka, yang terbaik sejak saya datang ke Singapura.

“Saya tergerak oleh semangat Singapura mereka, semangat juang mereka. Mereka tidak menyerah bahkan ketika kami kehilangan satu pemain, dan kemudian satu lagi, dan kemudian yang lain. Mentalitas pantang menyerah ini paling penting jika kami ingin berkembang dan menjadi lebih kuat.

“Para pemain harus percaya pada diri mereka sendiri bahwa mereka dapat mengejar (ketertinggalan dengan tim terbaik di Asia), jika tidak, kami tidak dapat melakukannya.” 

Lebih lanjut dia memilih untuk fokus pada apa yang pada akhirnya merupakan kampanye positif dari pasukannya saat mereka mencapai semifinal Piala AFF untuk pertama kalinya sejak 2012.

"Yang penting dalam pertandingan itu adalah hasilnya. Untuk itu, saya tidak punya keluhan atau alasan apa pun," kata ahli taktik asal Jepang itu.

“Kami membutuhkan wasit agar pertandingan berjalan dengan baik. Selama pertandingan, tentu saja kami dapat membantah keputusan mereka, tetapi setelah pertandingan, kami harus menerimanya meskipun mungkin sulit."

“Yang ingin saya katakan kepada semua orang yang terlibat dalam sepak bola Singapura adalah untuk mempercayai diri mereka sendiri. Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya untuk percaya pada diri mereka sendiri."

“Sebelum pertandingan, saya mengatakan kepada para pemain saya untuk tidak melewatkan kesempatan ini untuk mencapai final. Mereka merespons dalam bentuk penampilan mereka – itu adalah penampilan terbaik mereka sejak saya datang ke Singapura.

"Saya bangga dengan mereka semua dan saya tidak bisa berkata-kata. Saya tergerak oleh semangat juang mereka dan mentalitas pantang menyerah ini adalah yang terpenting jika kami ingin berkembang." 

Pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 Indonesia versus Singapura di Stadion Nasional, Singapura, berjalan dengan tempo tinggi dan menguras emosi.

Total 42 pelanggaran terjadi dalam laga ini di mana 27 di antaranya dibuat oleh Indonesia, namun Singapura yang mendapatkan tiga kartu merah. Untuk kartu kuning, kedua tim masing-masing memperoleh satu.

Pertandingan itu  dimenangkan oleh Indonesia dengan skor 4-2.

Indonesia melenggang ke partai puncak karena leg pertama tuntas 1-1. Ini adalah final keenam Indonesia sepanjang keikutsertaan dalam Piala AFF setelah 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016. Dari lima kesempatan sebelumnya, Indonesia gagal memenangkannya.

Dalam final Indonesia akan melawan pemenang partai semifinal lainnya antara Thailand dan Vietnam yang akan menyelesaikan leg kedua Minggu malam nanti. Thailand memimpin 2-0 atas Vietnam.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network