Kisah Davy Propper Putuskan Pensiun Setelah Frustrasi dengan Sepakbola, Apa Alasannya?

"Keputusan yang jarang ditemui saat usia emas."

Biografi | 05 January 2022, 04:49
Kisah Davy Propper Putuskan Pensiun Setelah Frustrasi dengan Sepakbola, Apa Alasannya?

Libero.id - Mantan gelandang Brighton, Davy Propper, memutuskan mengakhiri karier bermainnya sebagai pesepakbola profesional. Padahal, umurnya belum juga sampai 31 tahun.

Kira-kira hal apa yang mendorong Propper pensiun lebih awal ketika rekan-rekannya tengah menikmati apa yang disebut sebagai golden age dalam sepakbola.

Propper bergabung dengan Brighton pada 2017, menandatangani dengan biaya rekor klub saat itu sebesar 11,7 juta pounds. Dia menikmati waktunya selama empat tahun di Stadion Amex dengan penuh lika-liku, di mana dirinya bermain sebanyak 121 kali bersama Brighton.

Tetapi, makin lama Propper di Brighton, makin terasa kalau kariernya mulai menurun. Performanya seolah anjlok. 

Dia hanya bermain 11 pertandingan untuk Brighton musim lalu, dan semua itu karena cedera. Dia akhirnya mencari atmosfer sepakbola yang lebih kondusif. Pemain asal Belanda itu memutuskan untuk kembali ke negara asalnya di musim panas lalu, bergabung kembali dengan PSV dengan biaya yang tidak diungkapkan.

Paling mengejutkan ketika kompetisi belum selesai, atau setengah jalan musim 2021/2022, Propper mengumumkan dirinya gantung sepatu pada Selasa (4/1/2022) siang waktu setempat. Dia sempat bermain sebanyak 15 pertandingan bersama PSV Eindhoven musim ini.

"Saya membuat keputusan sebelum Natal dan rasanya melegakan. Karena itu, saya tahu ini adalah pilihan yang tepat," kata pemain berusia 30 tahun itu dalam pernyataan klub.

Dan, simaklah alasan yang dia ungkapkan.

"Selama saya berada di luar negeri, saya menyadari bahwa saya perlahan-lahan kehilangan kesenangan dalam bermain sepakbola. Saya merasa sangat sulit untuk mengumpulkan disiplin yang diperlukan untuk tampil optimal dan membiarkan hidup saya sepenuhnya ditentukan oleh jadwal sepakbola yang sibuk," tuturnya.

Propper seperti kehilangan gairah seumpama anak kecil yang menyukai permainan hanya untuk bersenang-senang. Dia mengatakan, pada saat-saat seperti itu, dia tidak mendapatkan cukup dukungan dari orang-orang terdekat.

"Masa Covid-19 dan kurangnya kunjungan dari keluarga dan teman-teman juga tidak baik bagi perkembangan karier saya," timpalnya.

Propper, yang memulai kariernya bersama Vitesse, juga mengatakan bahwa dia berharap kembalinya ke PSV, tempat dia bermain selama dua tahun sebelum pindah ke Liga Premier, akan membantunya berubah pikiran. Tetapi, itu ternyata tidak membantu.

"Saya sangat berterima kasih kepada klub yang telah membawa saya di musim panas ini," tambahnya.

“Saya berharap dengan kembalinya saya ke Belanda, kesenangan dalam sepakbola akan kembali. Sayangnya, tidak semudah itu, sebagian karena saya tidak merasa nyaman dengan budaya sepakbola,” timpalnya. 

"Tetap saja saya telah beradaptasi dengannya untuk waktu yang lama dan terkadang menutupnya. Saya tidak menginginkannya lagi dan itulah mengapa saya selesai dengan itu sekarang."

Setidaknya sampai dengan saat ini, Propper belum terpikirkan untuk melakukan hal apa menyangkut masa depannya. "Saya akan mencari tahu persis apa yang saya inginkan, di mana hasrat dan minat saya berada dan apa yang ingin saya ambil,” ujarnya. 

"Tentu saja saya juga memiliki banyak momen indah yang saya hargai. Akankah saya merindukan bermain sepakbola? Kita lihat saja. Untuk saat ini saya ingin berterima kasih kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman saya atas semua dukungan yang saya terima dari mereka. Sekarang saya punya waktu untuk berinvestasi di dalamnya,” tutupnya.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network