Libero.id - Timnas Indonesia akan segera melakoni turnamen Piala AFF U-23 yang akan kembali digelar dii Kamboja pada pertengahan Februari mendatang, sebagai juara bertahan, skuad Garuda tentu akan habis-habisan untuk mempertahankan gelar yang didapat pada 2019 yang lewat --- saat itu namanya Piala AFF U-22.
Dan kalau Anda masih ingat, salah satu bintang timnas kala itu yang menyedot perhatian adalah striker asal Papua, Marinus Wanewar, yang ketika itu menjadi top skorer bersama dengan capaian tiga gol nya: satu gol ke gawang Malaysia dan dua gol ke gawang tim tuan rumah, Kamboja. Semuanya di babak penyisihan grup.
Dua nama top skorer lainnya adalah Saringkan Promsupa dari Thailand dan Tran Danh Trung dari Vietnam. Namun Marinus yang paling sering disorot karena kejenakaan sekaligus dianggap provokatif oleh lawan.
Banyak yang menilai Marinus akan punya masa depan yang cerah di persepakbolaan nasional pasca menjuarai Piala AFF U-22, namun kenyataannya kiprah pemain yang kini berusia 24 tahun itu seperti timbul tenggelam.
Lantas apa kabarnya salah satu pemain andalan era Indra Sjafri itu? Di klub mana ia bermain dan seperti apa catatannya?
Belum lama ini Marinus menjadi salah satu pemain yang diboyong oleh PSM Makassar dalam rangka persiapan jelang putaran kedua Liga 1 musim 2021/22. Sebelumya Marinus sempat memperkuat Persis Solo dan menghantarkan klub milik Kaesang Pangaren itu promosi ke Liga 1 dengan status juara.
Namun saat di Persis, Marinus hampir tidak pernah dimainkan sama sekali. Dan menurut data Transfermarkt sepanjang 2016-2019, Marinus hanya membela 2 klub. Pertama adalah Persipura Jayapura. Pada kompetisi teratas Liga Indonesia 2016, yang saat itu masih bernama ISC A, Marinus yang masih 19 tahun tampil sebanyak 13 kali dan mencetak 2 gol.
Pada musim berikutnya, era Liga 1 pada 2017, Marinus mengalami peningkatan performa. Ia dimainkan sebanyak 19 kali dan mencetak 3 gol.
Pasa saat itu, Persipura masih sangat mengandalkan pemain-pemain seniroz, seperti Boaz Solossa dan Hilton Moreira, juga Marcel Sacramento, di lini depan, dan untuk menambah jam terbang, Marinus akhirnya dipinjamkan ke Bhayangkara FC.
Dimana catatannya hampir sama saat di klub berjuluk Mutiara Hitam.
Meksipun begitu, Marinus tetap dinilai mempunyai potensi yang bisa terus diasah dan akankah di PSM Makassar bakat Marinus dapat diolah dengan cara yang tepat?
(gigih imanadi darma/mag)
Opini