Kisah Shinji Kagawa, Eks Bintang Jepang Jadi Pengangguran di Usia 32 Tahun

"Pernah jadi salah satu bintang Asia. Lalu, apa kabarnya sekarang?"

Biografi | 10 January 2022, 16:00
Kisah Shinji Kagawa, Eks Bintang Jepang Jadi Pengangguran di Usia 32 Tahun

Libero.id - Pada sebuah masa, Shinji Kagawa menjadi salah satu pemain Jepang paling bersinar di sepakbola Eropa. Dia adalah tulang punggung Borussia Dortmund era Juergen Klopp saat merajai sepakbola Jerman. Kesuksesan itu membawanya ke Manchester United.

Awalnya, Kagawa pindah ke Eropa sebagai pemain muda yang baru berusia 21 tahun dengan wajah segar pada 2010. Dia bergabung dengan Dortmund dari Cerezo Osaka. Dia datang di jendela transfer yang sama dengan striker muda menjanjikan dari klub Polandia, Lech Poznan, Robert Lewandowski.

Sebagai bagian dari pembangunan kembali Dortmund yang berfokus pada pemuda di bawah Klopp, Kagawa langsung mencuri perhatian. Dia mencetak delapan gol dalam 18 pertandingan Bundesliga pertamanya dari posisi sebagai gelandang serang, termasuk dua gol di kemenangan derby atas rival domestik, Schalke 04

Sayang, Kagawa mengalami patah tulang di kaki pada Piala Asia 2011 dan melewatkan sebagian besar sisa pertandingan musim itu. Steelah pulih, dia memainkan peran penting saat Dortmund menahan Bayern Muenchen untuk memenangkan gelar Bundesliga 2010/2011.

Musim berikutnya berjalan lebih baik bagi Kagawa. Saat Dortmund memenangkan Bundesliga dan DFB-Pokal, Kagawa mencetak 13 gol, termasuk gol pembuka dalam kemenangan 5-2 atas Bayern. Dia juga memberikan sembilan assist.

Kegemilangan itulah yang membuat MU tertarik. Sir Alex Ferguson kemudian membayar 12 juta pounds (Rp233 Miliar) untuk membawa Kagawa ke Old Trafford pada musim panas 2012. Diharapkan, dia mengikuti jejak sukses pemain Asia lainnya, Park Ji-sung.

Namun, dia menemukan langkah ke Liga Premier jauh lebih sulit daripada pemain asal Korea Selatan itu. Cedera lutut yang diderita pada Oktober, membuat Kagawa absen selama hampir tiga bulan.

Setelah sembuh, Kagawa tampil tidak konsisten. Ada waktunya dia bersinar. Contohnya, saat hattrick dalam kemenangan 4-0 atas Norwich pada Maret 2013. Itu adalah pertandingan di mana dia menunjukkan permainan terbaiknya dengan penyelesaian akhir yang keren, kepercayaan diri dan kreativitas memainkan bola, serta pengetahuan naluriah jempolan.

Ferguson tetap setia kepada Kagawa. Dia mengatakan kepada wartawan setelah pertandingan bahwa musim selanjutnya akan tetap memberi kesempatan. 

"Dia mengalami beberapa kemunduran sejak datang. Dia melewatkan satu periode sepakbola dengan cedera. Tapi, dia adalah pemain hebat dan finisher yang sangat bagus," kara Ferguson saat itu, dikutip Goal UK.

Ternyata, musim kedua Kagawa di Old Trafford adalah yang terakhir bersama Ferguson. Dia mencetak gol di pertandingan terakhir Ferguson sebagai pelatih MU dalam hasil imbang 5-5 dengan West Brom. Tapi, seperti banyak pemain lain, dia gagal tampil mengesankan di bawah David Moyes. 

Kagawa gagal mencetak gol dalam 30 pertandingan di semua kompetisi pada 2013/2014. Itu mengakibatkan dia kehilangan tempatnya di starting line-up oleh Adnan Januzaj yang baru muncul.

Titik nadir kampanyenya yang mengerikan tiba ketika dia membuat kekalahan kandang Liga Premier dari Newcastle United setelah dirawat di rumah sakit karena makan berlebihan. "Itu penyakit yang buruk. Dia pikir dia makan terlalu banyak dan perutnya harus dipompa. Tapi, saya pikir dia baik-baik saja," ungkap Moyes .

Setelah kedatangan Louis van Gaal, Kagawa dijual kembali ke Dortmund pada Agustus 2014 seharga 7,2 juta pounds (Rp140 Miliar).

Sayangnya keberadaan Kagawa di Signal Iduna Park pada periode kedua tidak seperti yang pertama. Setelah dipinjamkan ke Besiktas dan setahun bersama Real Zaragoza di Segunda Division, dia mengalami awal yang salah dengan PAOK di Yunani. Usahanya selama 11 bulan di Negeri Para Dewa hanya menghasilkan 12 penampilan, tiga starter, dan pernyataan klub dua baris.

"PAOK dan Kagawa memutuskan, dengan persetujuan bersama, untuk mengakhiri kerja sama. Kami berharap semoga pesepakbola ini sukses dalam kelanjutan kariernya," bunyi pernyataan resmi klub.

Pemain berusia 32 tahun itu kini menemukan dirinya berada di persimpangan karier. Di usia yang masih terbilang muda Kagawa tidak memiliki klub. Dia berstatus agen bebas sejak pertengahan Desember 2021. Kini, dia sedang berjuang untuk mencari klub baru yang bersedia menerima bakatnya.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network