Libero.id - Makin banyak pemain Indonesia berkarier di luar negeri maka makin baik juga atmosfer sepakbola di tanah air. Suka atau tidak suka, bahkan di liga Asia Tenggara saja Indonesia masih tertinggal sebutlah dengan Thailand dan Vietnam.
Jadi kalau negara-negara itu lebih berprestasi wajar belaka. Dan kini para pemain didorong untuk tidak segan-segan mentas di liga-liga tersebut.
Dan jalan menuju kesana telah terbuka bagi Samuel Balinsa, pesepakbola asal Papua, yang dikabarkan bakal bergabung dengan Lampang FC, klub di divisi dua Liga Thailand.
Tapi sayangnya harapan itu pupus karena keteledoran dari Lampang FC, yang terlambat mengurus International Transfer Certificate (ITC) sebagai salah satu syarat wajib dalam proses transfer pemain.
"Kesalahan itu berkaitan dengan aplikasi ITC yang paling lambat harus dipenuhi pada 7 Januari 2022. Namun, dokumen itu tidak dapat diselesaikan sampai batas waktu tersebut. Akibatnya, transfer Balinsa tidak akan selesai sepenuhnya dan tidak bisa didaftarkan musim ini," isi pernyataan resmi Lampang FC.
Lantas siapakah sebenarnya Samuel Balinsa dan mengapa ia ingin diboyong oleh Lampang FC?
Nama Balinsa memang belum pernah terdengar di klub-klub elit liga 1 Indonesia, sebagaimana wonderkid lainnya, karena memang sejauh ini, pemain berusia 21 tahun itu baru bermain untuk Persewar
Waropen di Liga 2.
Namun bukan berarti ia bukan siapa-siapa.
Balinsa pernah jadi pemain penting yang turut membawa Tim Papua mendapat medali emas di PON XX. Ia juga hampir jadi bagian dari timnas Indonesia U-22. Yang kala itu dipersiapkan untuk ikut ke Piala AFF U-22 dan SEA Games di Filipina tahun 2019. Sayang, nasibnya belum mujur
Pemain kelahiran 8 Maret 1999 ini besar kemungkinan akan segera menghiasi kancah tertinggi sepakbola tanah air.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini