Libero.id - Sepanjang sejarah Piala Afrika berlangsung. Kita telah menyaksikan banyak pemain terbaik ikut berlaga dalam kompetisi bergengsi ini.
Nama-nama seperti Yaya Toure, Michael Essien, Didier Drogba, hingga Samuel Eto'o telah mewarnai turnamen dua tahunan ini. Mereka berhasil mencatatkan nama mereka dalam daftar pemain terbaik senjang sejarah di Piala Afrika.
Kini, pada edisi ke-33 yang berlangsung dari 9 Januari-6 Februari 2022, kita tidak sabar menyaksikan pertunjukan dari para pemain terbaik dalam kompetisi ini. Siapa saja mereka?
Berikut 15 pemain terbaik Afrika di Piala Afrika 2021:
15. Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain dan Maroko)
Setelah bergabung dengan Paris-Saint Germain dari Inter Milan di awal musim, Hakimi langsung tampil impresif di klub barunya. Dia dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam mencetak gol.
Pemain berusia 23 tahun ini telah mengumpulkan tujuh gol di Serie A musim lalu. Dia melanjutkannya mencetak gol bersama PSG, di mana dia mencetak tiga gol dalam 18 penampilan Ligue 1.
14. Yves Bissouma (Brighton dan Mali)
Setelah absen selama tiga tahun, gelandang Brighton Bissouma sekali lagi akan bergabung dengan tim nasional Mali. Dia dapat membela negaranya setelah berselisih dengan pelatih pada 2015. Itu akan menjadi keputusan yang aneh untuk menghilangkan gelandang Brighton yang sangat mengesankan untuk tim asuhan Graham Potter tahun ini.
13. Romain Saiss (Wolverhampton dan Maroko)
Wolverhampton Wanderers diam-diam berusaha naik ke puncak klasemen Liga Premier untuk menjadi salah satu tim yang paling sulit untuk dilawan tahun ini. Performa ini berkat pemain di lini pertahanan mereka yang tampil sangat baik, dan itu dipimpin oleh Saiss sang jenderal dalam bertahan.
Saiss telah memimpin Wolves meraih delapan clean sheet musim ini dan akan menjadi pemimpin di lini belakang Maroko selama Piala Afrika 2021.
12. Wilfred Ndidi (Leicester dan Nigeria)
Dikenal karena kemampuan bertahannya yang luar biasa, Ndidi akan menjadi penggerak penting di lini tengah Nigeria pada Januari ini. Saat ini dia adalah salah satu gelandang bertahan terbaik di Liga Premier dan secara konsisten bertahan melawan beberapa penyerang paling berbahaya di liga.
Sering dibandingkan dengan orang-orang seperti Rodri dan Fabinho, Ndidi memang memiliki senjata rahasia di lengan bajunya dan telah menghancurkan tim di masa lalu dengan kemampuan tembakan jarak jauhnya yang luar biasa.
11. Said Benrahma (West Ham dan Aljazair)
Gelandang West Ham, Benrahma, telah menjadi anggota berpengaruh di tim asuhan David Moyes musim ini. Pemain berusia 26 tahun itu telah tampil di setiap pertandingan Liga Premier dan Liga Europa musim ini.
Dia mencetak delapan gol di kedua kompetisi. Dia akan bergabung dengan Riyad Mahrez di skuad Aljazair bulan ini. Dengan kreativitas mereka digabungkan, Aljazair akan menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan.
10. Sebastien Haller (Ajax dan Pantai Gading)
Haller saat ini berada di puncak peringkat pencetak gol Liga Champions setelah mencetak 10 gol hanya dalam enam pertandingan bersama Ajax. Selain itu, pemain Pantai Gading itu juga telah mencetak 12 gol dalam 17 pertandingan di Eredivisie.
Haller akan menjadi aset penting bagi Pantai Gading pada Januari ini dan bisa dengan mudah menjadi pesaing untuk penghargaan sepatu emas jika dia bisa menjaga ritme mencetak golnya.
9. Kelechi Iheanacho (Leicester dan Nigeria)
Setelah membawa Leicester City lolos ke final Piala FA musim lalu dengan gol ke gawang Southampton, Iheanacho menjadi pahlawan kultus bagi The Foxes, yang kemudian memenangkan trofi Piala FA pertama mereka.
Iheanacho telah menjadi rekrutan luar biasa untuk Leicester sejak dia bergabung dengan klub dari Manchester City pada 2017, mencetak 69 gol dalam 223 penampilan di semua kompetisi.
8. Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal dan Gabon)
Striker Arsenal, Aubameyang, mengalami masa-masa sulit akhir-akhir ini. Dia masih berbenturan dengan Pelatih Mikel Arteta, melepaskan diri dari klubnya di Piala Afrika mungkin adalah hal yang dia butuhkan untuk kembali mencetak gol.
Kami mendukungnya untuk tampil bulan ini untuk membuktikan kepada Arteta bahwa dia masih memiliki potensi untuk menjadi salah satu striker paling produktif di Liga Inggris.
7. Naby Keita (Liverpool dan Guinea)
Keita adalah pemain pertama dari beberapa pemain Liverpool yang dipanggil ke tim internasional mereka untuk turnamen tersebut. Keita akan bergabung dengan rekan setimnya yang terkenal Sadou Sow (AS St-Etienne) dan Amadou Diawara (AS Roma), tetapi tidak diragukan lagi Keita akan menjadi maestro di lini tengah Guinea.
6. Franck Kessie (AC Milan dan Pantai Gading)
Football Fancast melaporkan bahwa Tottenham Hotspur sedang mencari pemain tengah AC Milan, Kessie, dengan Antonio Conte akan menggunakan Piala Afrika untuk mencari bakat gelandang tersebut.
Kami mengharapkan hal-hal besar dari Kessie pada Januari ini jika penampilannya dalam seragam Milan adalah segalanya.
Sejak bergabung dengan Rossoneri pada tahun 2017, gelandang box-to-box ini telah memainkan 205 pertandingan untuk klub. Dia telah mencetak 35 gol. Penggemar Spurs pasti ingin mengawasinya selama turnamen.
5. Edouard Mendy (Chelsea dan Senegal)
Cukup adil untuk mengatakan bahwa Mendy saat ini adalah salah satu penjaga gawang terbaik di Liga Premier. Dia mengumpulkan delapan clean sheet musim ini dan mungkin bisa memenangkan penghargaan Golden Glove selama turnamen tahun ini.
Mendy telah melakukan beberapa penyelamatan gemilang untuk Chelsea musim ini, termasuk penyelamatan luar biasa saat melawan rekan senegaranya, Mane, dalam hasil imbang 2-2 Chelsea melawan Liverpool pekan lalu.
4. Kalidou Koulibaly (Napoli dan Senegal)
Dengan Mendy di gawang dan Koulibaly mengunci pertahanan, tidak diragukan lagi akan sulit bagi tim lawan untuk mengalahkan Senegal di turnamen tahun ini.
Bek Napoli ini adalah salah satu bek tengah terbaik yang saat ini bermain di Eropa dan telah mencetak 13 gol dalam 302 pertandingan untuk Azzurri. Hubungannya dengan Mendy Januari ini akan sangat penting untuk membantu Senegal mencapai final sekali lagi.
3. Riyad Mahrez (Manchester City dan Aljazair)
Setelah memimpin Aljazair meraih kemenangan di turnamen 2019, Mahrez sekali lagi akan mencari dampak bagi negaranya karena dia akan membuat penampilan keempatnya di Piala Afrika 2021.
Setelah pindah dari Leicester ke Manchester City pada 2018, Mahrez tidak diragukan lagi telah tumbuh menjadi salah satu pemain sayap terbaik di dunia sepakbola di bawah bimbingan Pep Guardiola. Dia mengumpulkan 72 gol dan 50 assist dalam 242 penampilan Liga Premier.
2. Sadio Mane (Liverpool dan Senegal)
Sial bagi Mane, rekan setimnya Mohammed Salah justru mengunggulinya sebagai pemain terbaik di turnamen tahun ini. Tapi, Mane tetap tidak diragukan, dia salah satu penyerang paling bertalenta di dunia.
Mane sedang dalam performa bagus untuk masuk ke kompetisi ini. Dia telah mencetak delapan gol di Liga Inggris musim ini.
Sementara Mane akan berusaha untuk memimpin Senegal meraih gelar tahun ini, dia juga bisa mengungguli Salah untuk mengklaim penghargaan Sepatu Emas setelah mencetak tiga gol di turnamen 2019.
1. Mohammed Salah (Liverpool dan Mesir)
Beberapa akan berpendapat bahwa Salah saat ini bukan pemain terbaik di dunia sepakbola. Tapi, tak dapat dipungkiri, pemain sayap ini tidak bisa berhenti mencetak gol.
Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2017, Salah telah memecahkan rekor yang tak terhitung jumlahnya di Liga Premier. Dia menorehkan gol ke-16 musim ini akhir pekan lalu melawan Chelsea. Capaian itu menjadi satu dari sedikit pemain yang mencetak 150 gol di papan atas.
Kecepatan kilat dan penyelesaiannya yang indah tidak diragukan lagi akan dilewatkan oleh Liverpool bulan depan, tetapi kami berharap untuk melihat dia tampil cemerlang ketika mengenakan seragam Mesir di Piala Afrika tahun ini.
(atmaja wijaya/yul)
Opini