Kisah yang Jarang Diketahui Orang, Ibrahimovic Remaja Trial di QPR dan Ditolak

"Entah apa yang ada di kepala pelatih Queens Park Rangers saat itu?"

Biografi | 13 January 2022, 19:14
Kisah yang Jarang Diketahui Orang, Ibrahimovic Remaja Trial di QPR dan Ditolak

Libero.id - Era sepakbola modern telah melahirkan banyak pemain hebat. Bukan hanya Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, melainkan juga Zlatan Ibrahimovic. Striker AC Milan turut mewarnai jagad sepakbola dengan aksi-aksi gemilangnya di lapangan selama bertahun-tahun.

Sepanjang karier, beberapa klub besar dunia pernah merasakan jasa Ibrahimovic. Dari Ajax Amsterdam, Inter Milan, Milan, Barcelona, Los Angeles Galaxy, hingga Paris Saint-Germain (PSG). Tapi, siapa sangka Ibra pernah ditolak oleh tim medioker Inggris sekelas Queens Park Rangers (QPR).

Kisah ini terjadi pada 1998/1999. Saat itu, QPR berada di era suram. Awalnya, QPR adalah tim papan atas yang nyaman. Mereka memiliki Ray Wilkins dan Les Ferdinand. Kemudian, datang Gerry Francis sebagai pelatih. Mereka finish kelima di musim perdana Liga Premier (1992/1993). 

Namun, pelan dan pasti, keadaan berubah menjadi bencana pada musim-musim berikutnya. Pucaknya, pada akhir musim 1995/1996 saat terdegradasi ke Divisi I (Championship).

Lalu, pada musim panas 1998, QPR mengundang dua orang Swedia berusia 16 tahun untuk menjalani uji coba selama satu pekan. Mereka adalah jebolan Akademi Malmo, Tony Flygare dan Zlatan Ibrahimovic. 

Pada 2014, Flygare menceritakan kenangan bersama Ibrahimovic trial di QPR kepada Daily Mail. "Zlatan memegang bola terlalu lama dan pelatih menekelnya. Dia tidak mengharapkannya. Dia marah. Dia balas menekel dan kemudian gantian mengumpat pelatih itu," kata Flyagare.  

Lalu, apa yang terjadi? "Dia marah kepada Zlatan. Dia menyuruhnya pergi. Berada di Inggris sangat berbeda. Dia hanya mengatakan kepada Zlatan: 'Untuk itu, anda akan bernapas melalui pantat anda'. Saya tidak akan pernah melupakannya. Kami tidak mendengar kabar dari QPR lagi. Zlatan tidak ingin bermain atau bertahan di Inggris. Itu pendapat saya," tambah Flygare.

Ibrahimovic telah memberikan kesan pada saat itu. Tapi, seperti yang dia buktikan ketika mengambil keputusan untuk pindah ke Manchester United, 18 tahun kemudian, dia tidak sepenuhnya menolak gagasan untuk bermain di Inggris. Tentu saja, sikapnya terhadap sepakbola Inggris berbeda pada 2016. Dengan usia yang berbeda, prioritas yang berbeda. 

Justru QPR yang harus berpikir ulang. Bayangkan jika saja pelatih mereka saat itu tidak begitu terburu-buru dalam pendekatan terhadap Ibrahimovic, pasti jalannya sejarah akan berbeda.

Sebab, setelah ditolak QPR, Ibrahimovic kembali ke Malmo dan melakukan debut profesionalnya pada tahun berikutnya sebelum memilih Ajax sebagai tujuan karier luar negeri pada musim panas 2001. Jadi, adil untuk mengatakan bahwa mengumpat pelatih QPR adalah keputusan yang tidak disesali Ibrahimovic.

Menariknya, Ibrahimovic sebenarnya mendapatkan kesempatan kembali ke Inggris pada 2001, atau beberapa saat sebelum teken kontrak dengan Ajax. Saat itu, dia diundang kembali ke London oleh Arsene Wenger. Arsenal memberi Ibrahimovic kesempatan. Tapi, dia menolak.

"Saya tidak memiliki masa percobaan. Saya datang untuk berbicara dengan Arsenal. Tapi, Wenger ingin saya melakukan uji coba dan saya berkata: 'Saya tidak melakukan uji coba. Anda tahu siapa saya'. Itulah yang terjadi," kata Ibrahimovic dalam sebuah kesempatan.

Lalu, bagaimana nasib QPR setelah itu? Mereka mengalami penurunan. Sebagai ganti Ibrahimovic, QPR meminjam Luke Cornwall dari Fulham. Cornwall bahkan tidak mencetak gol sebelum pergi dan melanjutkan bermain untuk Bradford, Woking, Lewes, AFC Wimbledon, Dulwich Hamlet, dan Met Police.

Pada akhir musim 1998/1999, QPR finish di peringkat 20 di kasta kedua. Mereka berhasil selama dari degradasi ke Divisi II. Baru dua musim kemudian QPR harus turun ke kasta ketiga. Mereka baru kembali ke Liga Primer pada 2011/2012. 

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)
Lbragimov (2022-01-17 05:38:47)
Ibrahimovic pnya karakter yg keras tp d imbangi talenta yg luar biasa,,percaya diri dgn apa yg dimiliki'a,,
Komentar Selengkapnya

Artikel Pilihan


Daun Media Network