Libero.id - Pada 2017, Real Madrid menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan trofi Liga Champions sejak kompetisi tersebut berganti nama pada musim 1992/1993.

Los Blancos memenangkan kompetisi terbesar Eropa musim itu untuk ke-11 kalinya. Mereka mendapatkan prestasi itu setelah mengalahkan rival sekota, Atletico Madrid, dalam adu penalti.

Setelah kemenangan selama 12 bulan di Lisbon itu, Madrid kembali mengangkat trofi Si Kuping Besar di Cardiff setelah di final mengalahkan Juventus dengan skor 4-1.

Dua gol dari Cristiano Ronaldo, Casemiro, serta Marco Asensio memastikan kemenangan tim bertabur bintang milik Zinedine Zidane, pelatih yang menangani Madrid saat itu.

Madrid terlalu bagus pada malam itu dan silsilah Eropa mereka begitu bersinar.

Para pemain yang akan bertanding di Cardiff tampaknya tidak merasakan tekanan sedikit pun, bahkan dalam cuplikan sesi latihan mereka pada malam sebelum pertandingan. Mereka terlihat sangat santai.

Only Real Madrid players can relax this way before a UCl finalpic.twitter.com/N6rVExr66I

— ???????⚡- Fan (@NathnaelKebede) January 14, 2022

Anda tidak akan berpikir bahwa para pemain itu kurang dari 24 jam lagi akan turun di pertandingan paling penting dalam sepakbola antarklub. Mereka tampak seolah-olah tidak peduli dan acuh tak acuh saat menggiring bola dan melakukan gerakan aneh saat latihan.

Skuad Madrid, yang memenangkan tiga Liga Champions dari 2016 hingga 2018, menjadi salah satu terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepakbola.

Sergio Ramos dan Raphael Varane mengatur lini belakang, Marcelo dan Dani Carvajal membuat kekacauan di sayap, dan trio Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro mendominasi lini tengah.

Sementara sektor penyerang ada pemain-pemain superstar seperti Karim Benzema, Gareth Bale, dan pastinya Ronaldo. Skuad Los Blancos saat itu sangat bagus.

Pencapaian mereka memenangkan tiga Liga Champions dalam tiga tahun tidak akan bisa disamai atau dilupakan selama beberapa dekade.

(diaz alvioriki/yul)