Mengapa Evan Dimas di Era Shin Tae-yong Tidak Jadi Pilihan Utama? Ini Analisisnya

"Era Indra Sjafri dan Luis Milla pilihan utama. Era Shin Tae-yong agak beda."

Analisis | 28 January 2022, 17:44
Mengapa Evan Dimas di Era Shin Tae-yong Tidak Jadi Pilihan Utama? Ini Analisisnya

Libero.id - Evan Dimas akhirnya dimainkan sebagai  starting line up ketika timnas Indonesia. menjalani laga uji coba melawan Timor Leste, pada Kamis (27/1) malam WIB.

Namun dalam laga yang berkesudahan dengan skor 4-1 untuk kemenangan timnas Indonesia tersebut, Evan tidak bermain penuh, ia digantikan oleh Marcelino Ferdinan di babak kedua.

Nama Evan Dimas sendiri mulai mencuri perhatian ketika mengantarkan timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 tahun 2013. Semenjak itu Evan jadi langganan skuad Garuda di lintas usia sampai dengan level senior. Dan siapapun pelatihnya, nama Evan Dimas tak pernah absen.

Di setiap turnamen ia bahkan hampir selalu dimainkan alias menjadi pilihan utama pelatih. Dari mulai Indra Sjafri hingga Luis Milla. Tapi agak beda halnya ketika Shin Tae-yong ditunjuk sebagai juru taktik timnas Indonesia.  Gelandang yang kini bermain untuk Persija Jakarta itu tetap dimainkan tetapi lebih sering bukan sebagai pilihan utama.

Bukan karena kemampuan Evan yang menurun, melainkan strategi dan gaya bermain serta kebutuhan tim yang berbeda. Di ajang Piala AFF 2020 yang lalu  misalnya.

Pada ajang paling bergengsi se-Asia Tenggara itu, Evan sejatinya merupakan kapten utama timnas Indonesia. Ia adalah pemain senior dalam skuad Garuda yang banyak dihiasi oleh pemain-pemain muda. 

Namun, hal itu bukanlah jaminan, pemain berusia 26  itu bisa dibilang bukanlah pemain utama, Shin Tae-yong lebih sering
memasukkan Evan Dimas di babak kedua. Alhasil, peran kapten tim lebih sering diemban oleh Asnawi Mangkualam yang notabene baru berumur 21 tahun.

Evan Dimas tercatat hanya bermain dua kali sebagai starter dalam delapan pertandingan sepanjang Piala AFF 2020. Dua kesempatan itu ia lakoni di babak 
penyisihan grup. Pertama saat melawan Kamboja, Evan hanya bermain 72 menit, lalu saat melawan Laos barulah Evan bermain penuh 90 menit.

Kendati demikian, statistik menunjukkan Evan bermain dengan baik. Ia sukses mencetak dua gol dan satu assist. Selebihnya, Evan tak pernah lagi diturunkan sebagai starter oleh Shin Tae-yong.

Kalau dilihat-lihat, minimnya menit bermain Evan disebabkan taktik dari Shin Tae-yong yang ingin tampil bertahan saat bertemu tim-tim besar. Sementara Evan adalah tipikal gelandang stylist yang bisa mengatur tempo permainan. Hemat Shin Tae-yong, timnas butuh gelandang bertahan kala menghadapi tim-tim kuat seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

Dan energi Evan akan sangat dibutuhkan saat tim lawan lelah dan lengah di babak kedua.

Kendati jarang bermain, Evan tentu tetap memiliki peranan vital untuk timnas di Piala AFF 2020 kemarin. Dimana dengan segenap pengalamannya, sebagai kapten utama, Evan kerap memotivasi para pemain muda dan menjaga atmosfer semangat di ruang ganti. 

Dan sebagai seorang profesional. Evan melakukan tugasnya dengan baik. Maju terus Evan Dimas.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network