Kenalkan Stephy Mavididi, Jebolan Akademi Arsenal Sukses di Prancis

"Dibuang Arsenal bukan berarti karier anak ini tamat. Justru semakin moncer."

Biografi | 30 January 2022, 06:00
Kenalkan Stephy Mavididi, Jebolan Akademi Arsenal Sukses di Prancis

Libero.id - Arsenal tampaknya akan segera menyesali keputusan membiarkan talenta berbakat bernama Stephy Mavididi. Pemuda berusia 23 tahun itu baru saja mengobrak-abrik Ligue 1 bersama Montpellier. Dua gol pada akhir pekan lalu kontra AS Monaco adalah momen terbaiknya.

Siapa Mavididi? Pemain asal Inggris itu lahir di Derby, 31 Mei 1998. Dia bergabung dengan Arsenal sejak remaja pada 2011 dan dilatih Thierry Henry ketika bekerja untuk akademi.

Dia satu angkatan dengan nama-nama pemain bagus yang sedang berkembang seperti Ismael Bennacer, Alex Iwobi, dan Ainsley Maitland-Niles. "Dia (Thierry Henry) adalah orang yang sangat baik. Tapi, dia sangat kompetitif," kata Mavididi kepada Football London pada 2020. 

"Anda tidak ingin berada di timnya jika dia kalah. Bahkan, ketika kami berlatih, dia akan bergabung dalam permainan. Dan, jika anda kalah, itu adalah Perang Dunia III. Dia akan marah besar," tambah Mavididi.

Mavididi juga sempat bermain beberapa kali dengan Emile Smith-Rowe dan Eddie Nketiah di Arsenal U-23. Tapi, saat dua rekannya itu berjuang dengan susah payah di Emirates Stadium, nasib membawanya bermain untuk tim Ligue 1, Montpellier.  

Dua gol saat Montpellier mengalahkan Monaco 3-2 menjadi highlight tersendiri bagi Mavididi. Tapi, sang penyerang masa depan sebenarnya telah menampilkan penampilan seperti itu sepanjang musim. Buktinya, Mavididi telah mencetak 17 gol dan tiga assist.

Sampai sekarang, Mavididi mungkin lebih dikenal karena jalur kariernya yang tidak biasa daripada kemampuan sepakbolanya. Dan, mudah untuk melihat alasannya.

Pada musim panas 2018, setelah dipinjamkan ke Charlton Athletic dan Preston North End, striker setinggi 182 cm, yang saat itu berusia 20 tahun, membuat langkah mengejutkan ke Juventus di Serie A. Tapi, dia harus dimasukkan ke Juventus U-23, yang bermain di Serie C, terlebih dulu. 

Mavididi melakukan debut untuk tim utama La Vecchia Signora pada April 2019. Dia menjadi pemain Inggris pertama yang bermain untuk klub itu sejak David Platt pada awal 1990-an.

Di Juventus, Mavididi bermain dengan pemain-pemain bintang seperti Leonardo Bonucci dan Cristiano Ronaldo. Dan, nama terakhir yang disebut memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan kariernya.

"Merupakan sesuatu yang istimewa bisa berlatih dengan Ronaldo. Ini sangat membantu saya. Ini bahkan bukan tentang mendatanginya dan mengajukan pertanyaan kepadanya. anda hanya melihatnya dan anda belajar," kata Mavididi kepada Guardian pada 2020. 

Untuk musim 2019/2020, Mavididi mengambil apa yang telah dia pelajari di Juventus dan memutuskan memulai tantangan baru dengan status pinjaman di klub Ligue 1 lainnya, Dijon. Dia tampil mengesankan dan mencetak delapan gol, yang meyakinkan klub untuk menggunakan opsi pembelian permanen.

Tapi, tak lama setelah itu, Dijon yang kelihatannya akan degradasi membuat  berpikir ulang tentang kariernya. Dia menerima tawaran dari Montpellier. Itu adalah langkah yang tepat. Dijon terdegradasi pada akhir musim 2020/2021, sementara Montpellier finish di urutan kedelapan.

Sekarang, dalam musim keduanya di Montpellier, Mavididi diamanahi tangung jawab besar. Dia saat ini pencetak gol terbanyak klub di liga dengan delapan gol. Dan, agaknya angkanya terus akan bertambah seiring dengan performanya yang membaik.

Desember (2021) adalah bulan yang sangat baik. Empat kemenangan dari empat pertandingan. Dan, berkat dua gol Mavididi, Montpellier melompati Monaco di peringkat keenam. Itu memberi mereka peluang  untuk lolos ke Liga Europa musim depan. Jika Montpellier finish di mana saja di atas peringkat keenam, itu akan menjadi penampilan liga terbaik dalam satu dekade terakhir.

Akankah Mavididi bermain di klub Inggris? Banyak pemain Inggris di awal usia 20-an mungkin merasa rindu kampung halaman setelah dua setengah musim di Prancis. Pemain yang memiliki orang tua asal Prancis itu ternyata telah menyesuaikan diri dengan baik.

Namun, Mavididi telah berbicara tentang keinginannya untuk kembali ke Liga Premier dan akhirnya menantang untuk mendapatkan tempat di tim nasional Inggris. Dengan performa apiknya akhir-akhir ini sepertinya langkah untuk mewujudkan keinginan tersebut lebih dekat.

Diantara klub yang dikatakan tertarik pada pemain berusia 23 tahun itu adalah Aston Villa, West Ham United, dan Newcastle United. Apalagi, adik laki-laki Mavididi, Shaun, bermain di akademi.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network