Libero.id - Kapten Paris Saint-Germain, Marquinhos yakin Kylian Mbappe akan merasa nyaman saat menghadapi Real Madrid, di tengah spekulasi kuat yang mengaitkannya dengan kepindahan ke Santiago Bernabeu.

Mbappe telah menjadi target jangka panjang Madrid dan menjadi subyek  lebih dari satu tawaran besar tahun lalu, tetapi PSG memegang teguh untuk tidak melepaskan bintangnya ke Spanyol. Mereka bersikeras dapat membujuknya untuk menandatangani kontrak baru.

Setengah tahun berlalu dan Mbappe memasuki enam bulan terakhir dari kontraknya di PSG, dengan kabar semuanya mengarah pada kemungkinan transfer gratis ke Madrid pada akhir musim.

Dengan demikian, semua mata akan tertuju pada bintang Prancis saat PSG menghadapi Madrid dalam pertandingan babak 16 besar mendatang di Liga Champions.

Madrid mengunjungi Paris pada hari Selasa untuk mencari bekal yang baik guna menghadapi leg kedua nantinya. Tetapi, Marquinhos tidak meragukan kondisi Mbappe.

Ditanya pada hari Senin apakah mengalahkan Madrid dalam dua leg dapat meyakinkan Mbappe untuk bertahan di PSG, Marquinhos menjawab: "Bukan itu tujuannya. Tujuannya adalah untuk bermain dengan baik karena meskipun dalam dua leg, kami tahu leg kandang sangat penting.  .

“Kami di kandang, dan kami akan mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik, bermain dengan baik dan menang. Kami ingin mencetak gol karena itu penting.

“Kami ingin Kylian senyaman dan sebahagia mungkin. Dia masih cukup muda dan mentalnya sangat kuat.

“Dia tahu bagaimana menavigasi saat-saat yang dia jalani. Dia percaya diri, dan kita bisa melihat bagaimana performanya di lapangan.

"Dia merasa nyaman dengan situasi ini, senang bermain dengan kami, dan kami akan memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga dia bisa menjadi penentu bagi kami. Saya harap dia melakukan itu bersama kami besok, dan dia memiliki pilihan untuk dibuat."

Pelatih PSG Mauricio Pochettino diperkirakan berada di bawah tekanan signifikan menjelang pertandingan ini, dengan laporan baru-baru ini mengklaim dia bisa dipecat jika mereka gagal mencapai perempat final.

Namun dia tidak berpikir ada tekanan yang lebih besar pada PSG untuk menang, menunjukkan bahwa mereka tetap "berpura-pura" dalam kompetisi yang belum mereka menangkan.

"Saya tidak berpikir ada lebih banyak tekanan di satu sisi daripada yang lain," katanya.  “Kami menghormati Madrid mengingat sejarah dan trofi – mereka telah memenangkan gelar Liga Champions terbanyak, 13, yang menunjukkan bahwa ini bukan hanya tentang pemain atau staf pelatih, tetapi kekuatan dalam struktur internal klub.

“Setiap kali Anda memenangkan trofi, itu tergantung pada kombinasi faktor di mana klub dapat menunjukkan kekuatan mereka, terlebih lagi di Liga Champions.

“Saya tidak berpikir ada favorit. Ini adalah pertandingan yang bisa menjadi final, mengingat nama, pemain, dan kualitasnya. Madrid telah memenangkan kompetisi ini selama 50 tahun – PSG adalah yang berpura-pura.

"Dan sekarang kami mencoba untuk lebih dekat dengan mimpi itu. Saya memiliki kepercayaan penuh pada tim dan pemain saya, dan para pendukung yang memberi kami energi."

(moch imam sholikhin/nz)