Pengakuan Wasit Howard Webb Salah Beri Penalti 11 Tahun Silam

"Kesalahan fatal terjadi saat laga Manchester United."

Feature | 06 May 2020, 14:26
Pengakuan Wasit Howard Webb Salah Beri Penalti 11 Tahun Silam

Libero.id - Howard Webb, salah satu nama wasit yang cukup kontroversial di kalangan pecinta Liga Inggris karena dianggap selalu berat sebelah ketika memimpin pertandingan Manchester United. Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Teknis Pertandingan Liga Inggris ini akhirnya angkat bicara soal keputusannya ketika memberikan penalti kepada Setan Merah saat menjamu Tottenham pada tahun 2009 di Old Trafford dalam lanjutan Liga Inggris.

Pada pertandingan tersebut, anak asuh Harry Redknap sempat memimpin 2-0 atas United sebelum akhirnya, Wayne Rooney dan kawan-kawan bangkit dan menumbangkan The Lily whites dengan skor 5-2.

Salah satu hal yang paling kontrovesial dari pertandingan tersebut adalah ketika Michael Carrick dianggap oleh Webb telah dijatuhkam oleh Heurelho Gomes, yang secara rekaman ulanga, kiper Brasil tersebut jelas menyentuh bola terlebih dahulu.

"Yang menonjol adalah di mana dalam permainan saya tahu saya salah," pengakuan Webb sebagai bentuk rasa menyesalnya setelah 11 tahun berlalu.

"Itu adalah pertandingan Liga Premier di Old Trafford,  Manchester United melawan Tottenham Hotspur pada 2009. Saya bisa melihat Carrick pertama kali ke sana dan kemudian penjaga gawang membentaknya. Itu benar-benar merupakan hadiah penalti yang mudah. Saya mengharapkan banding sepintas lalu yang anda dapatkan dari para pemain, bukan penampilan besar keheranan, keheranan, dan ketidakpercayaan pada tampilan Gomes. Jelas dalam beberapa detik aku salah mengambil keputusan. Ada sesuatu yang lebih dari ini “ tambah Webb kepada  surat kabar asal Manchester, Athletic.

"Saya dibiarkan dengan keputusan yang telah saya ambil tanpa bukti independen bahwa saya melakukan kesalahan selain dari firasat, dan saya hanya berharap Ronaldo akan melewatkan penalti, tetapi dia tidak melakukannya "

Dengan tidak adanya VAR pada waktu itu, keputusan langsung segera diambil dan CR 7 yang menjadi algojo mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Setelah gol tersebut, Wayne Ronney mencetak 2 gol dengan disusul Ronaldo kembali dan ditutup oleh Dimitar Berbatov.

Laga tersebut terbilang cukup krusial, karena pesaing terdekat Setan Merah saat itu, Liverpool hanya terpaut tiga poin dan diakhir musim, Luka Modric dan kawan-kawan hanya mampu finis di peringkat ke-8 Liga Inggris, padahal waktu itu anak-anak Spurs memiliki kesempatan besar menembus peringkat 4 besar.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network