Libero.id - Simpati berdatangan dari segala penjuru untuk Ukraina. Cara Presiden Rusia, Vladimir Putin melancarkan ambisi politiknya dengan memerintahkan pasukan militer untuk melakukan invasi skala penuh ke Ukraina --- terhitung pada Kamis, 24 Februari 2022 --- banyak menuai kritik dan kecaman.
Siapapun yang berada di sisi Ukraina pasti merasakan sedih bercampur marah, bahkan ketakutan, terutama mereka yang berada di wilayah rawan seperti Donetsk dan Luhansk pasti diliputi bayang-bayang kematian yang sangat dekat.
Sementara mereka yang berasal dari Ukraina, yang hidup sebagai perantauan di luar negeri dikepung perasan cemas dan semacamnya. Hal itulah yang dirasakan betul oleh pemain depan Persipura Jayapura asal Ukraina, Yevhen Bokhashvili.
"Saat ini kami berada dalam masa yang sulit, untuk semua orang Ukraina di seluruh dunia," tulis Yeven lewat akun instagramnya.
Pemain 29 tahun itu pun memberikan imbauan untuk seluruh warga Ukraina agar tetap bersatu dan bangkit dari situasi sulit.
Dalam Instastory nya, Yevhen juga mengunggah sebuah video ledakan yang terjadi di Ukraina akibat serangan rudal brutal dari militer Rusia.
"Tak peduli berapa ribu kilometer kami terpisah, kami harus tetap bersatu dan lebih kuat daripada sebelumnya. Hari ini kami mendapati ledakan di tanah kami, di negara yang damai." lanjutnya
Berada jauh dari tempat negerinya berasal, eks pemain PSS Sleman itu berusaha meneguhkan hatinya dan mencoba untuk menggalang solidaritas dari pihak-pihak manapun.
"Saya lahir dan dibesarkan di negara ini dan saya adalah orang Ukraina. Kami adalah orang-orang yang kuat, negara berbudaya, dan kami punya sejarah serta masa depan. Ayo dukung kami untuk berjuang bersama. Mari berdoa untuk Ukraina. Jaya untuk Ukraina,"
Tampaknya sulit untuk pemain seperti Yeven bisa fokus bermain dengan kondisi negaranya yang demikian.
Sejak memperkuat Persipura Jayapura pasat 2021 lalu. Di ajang BRI Liga 1 musim ini, Yeven sudah tampil 20 kali dan menggemas 4 gol. Sebelum berkiprah di Liga Indonesia. Yevhen sempat bermain di Liga Ukraina bersama dengan Dnipropetrovsk dan FC Rukh Lviv.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini