Libero.id - Usai tampil impresif di ajang Piala AFF 2020, nama Chanathip Songkrasin langsung naik dan kini menjadi pemain Thailnad dengan transfer termahal sepanjang masa.
Namun tahukah bahwa mantan penggawa timnas Indonesia, Titus Bonai pernah hampir bermain bersama Chanathip, tepatnya di tahun 2012.
Sayangnya, eks pemain Persipura Jayapura tersebut batal bermain satu klub dengan Chanathi karena sejumlah masalah.
— Bali Football (@Bali_Football) July 18, 2021
Klub Liga Primer Thailand, BEC Tero Sasana, yang saat itu juga diperkuat Chanathip Songkrasin, berniat merekrut Titus Bonai untuk mengisi slot pemain asing Asia.
Tetapi memanajemen klub memutuskan untuk membatalkan transfer tersebut karena Tibo, sapaan akrab Titus Bonai, tak kunjung kembali ke Thailand.
Padahal saat itu bursa transfer di kompetisi Negeri Gajah Putih, sudah hampir memasuki masa-masa akhir.
Manajer umum BEC Tero, Robert Maurer, menyebut bahwa pihaknya membatalkan kontrak Tibo karena pemain berusia 32 tahun tersebut tidak kunjung kembali setelah pulang ke Indonesia.
Adapun Tibo saat itu harus pulang guna mengurusi International Transfer Certificate (ITC).
“Kami tidak bisa lagi menunggu Titus Bonai karena bursa transfer akan ditutup pada 5 Agustus nanti,” ujar Maurer seperti dikutip dari GOAL Thailand.
“Tentu saja kami harus mencari pemain Asia yang lain karena tidak ada perkembangan terkait Tibo. Kami tidak dapat menunggunya lagi,” lanjutnya.
Saat ini, dua pemain yang dulunya digadang-gadang menjadi pesepak bola top di kawasan Asia Tenggara itu nyatanya memiliki nasib yang bertolak belakang.
Chanathip Songkrasin kini bermain bersama Kawasaki Frontale, salah satu tim elit di J1-League.
Sejak bermain di sana pada tahun 2017, pemain dengan 3 gelar Piala AFF tersebut mengukuhkan namanya sebagai pesepak bola yang penting di klub tersebut. Itu terbukti dengan 115 penampilannya di J.League dengan catatan 14 gol.
Pemain berusia 28 tahun tersebut resmi bergabung dengan Kawasaki Frontale dan memecahkan rekor transfer klub.
Sementara itu, Titus Bonai yang namanya sempat melejit bersama Persipura Jayapura serta Semen Padang, kariernya terus menerus meredup di Indonesia.
Opini