Libero.id - Klub raksasa Rusia, Zenit Saint Petersburg, dilaporkan mencoret pemain asal Ukraina, Yaroslav Rakitskiy, untuk pertandingan Liga Europa kontra Real Betis, pertengahan pekan lalu. Penyebabnya, mengungkapkan pendapatnya menolak invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin memang telah memerintahkan serangan militer skala penuh ke negara tetangga. Beberapa bagian dari negara itu telah dibom dan sementara tank dan pasukan infanteri telah melintasi perbatasan untuk membuat ketakutan pada orang-orang Ukraina.
Rakitskiy lalu memposting gambar bendera Ukraina ke halaman Instagram resmi miliknya dan memberinya judul: "Saya orang Ukraina!" Tampaknya, Zenit tidak senang dan memutuskan memarkir Rakitskiy untuk pertandingan Liga Europa, dan kemungkinan besar Liga Premier Rusia.
Pemain berusia 32 tahun itu memiliki 54 caps untuk negaranya, mencetak empat gol saat mewakili Ukraina di Euro 2012 dan Euro 2016 sebelum pensiun di timnas pada 2019.
Menurut laporan Daily Mail , keputusan untuk mencoret nama Rakitskiy dilakukan Zenit karena dorongan dari sponsor utama, yakni perusahaan energi Gazprom. Gazprom sendiri dimiliki oleh pemerintah Rusia, dan yang terpenting, Presiden Putin merupakan seorang penggemar Zenit.
Dan, Gazprom sendiri membayar lebih dari 33 juta pounds (Rp634 millar) setahun untuk mensponsori turnamen Liga Champions. Sedianya Zenit Saint Petersburg akan menjadi tuan rumah final Liga Champions musim ini. Tapi, karena ulah pemimpin negara mereka UEFA akhirnya memutuskan untuk memindahkan tuan rumah ke Paris.
Tampaknya, perang akna berlangsung cukup lama karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak menyerah dan meninggalkan Kiev. Bahkan, perlawanan rakyat ternyata mengejutkan Rusia. Mereka membuat bom molotov dan melempari tank Rusia yang melintas di jalanan.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini